kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Wacana Penghapusan Pertalite Menjadi Pertamax Green 92 Bisa Picu Inflasi


Minggu, 03 September 2023 / 14:19 WIB
Wacana Penghapusan Pertalite Menjadi Pertamax Green 92 Bisa Picu Inflasi
ILUSTRASI. Wacana Pertalite ke Pertamax Green 92 Bisa Picu Inflasi. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah dikabarkan sedang mewacanakan untuk menghapus bahan bakar minyak (BBM) varian pertalite dan menggantikannya dengan varian pertamax bersubdisi dengan nama Pertamax Green 92.

Pengamat Ekonomi dari Indonesia Strategic and Economics Action Institution Ronny P Sasmita mengatakan, wacana tersebut membuat masyarakat mau tak mau harus memberli pertamax green lantaran akan menggantikan pertalite.

Untuk itu, dirinya menilai kebijakan tersebut merupakan kenaikan harga BBM dengan cara yang halus namun tricky dan sedikit picik.

Baca Juga: Ini Strategi Kementerian ESDM Dorong Pemanfaatan BBM Campuran Sawit dan Etanol Tebu

"Ini bahasa lain dari menaikan harga BBM untuk publik, yang awalnya harga pertalite Rp 10.000, lalu pertalitenya dihapus, lalu diganti pertamax green dengan harga Rp 13.500," ujar Ronny dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Minggu (3/9).

Ronny menilai, wacana tersebut juga bisa memicu inflasi. Pasalnya, jika pertalitenya dihapus dan digantikan dengan pertamax green dengan harga Rp 13.500 maka ada kenaikan Rp 3.500. Otomatis, pengeluaran transportasi baik manusia dan barang akan meningkat Rp 3.500 per liter.

Baca Juga: Pertalite Akan Diganti Pertamax Green, Harga Tetap Rp 10.000 Per Liter

Menurutnya, saat pertaline naik dari Rp 7.600 menjadi Rp 10.000 pada tahun lalu, inflasi Indonesia baik berturut-turut dalam beberapa bulan dan daya beli masyarakat tertekan cukup besar sehingga pemerintah harus memberikan bansos BBM.

Nah, hal tersebut juga bisa terulang kembali apabila wacana penghapusan dan penggatian pertalite ke pertamac green 92 tetap dilakukan.

"Maka jika kali ini secara nominal ada kenaikan Rp 3.500, otomatis inflasinya juga lebih kurang akan sama," terang Ronny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×