kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.159   41,00   0,25%
  • IDX 7.060   75,74   1,08%
  • KOMPAS100 1.054   13,79   1,33%
  • LQ45 829   11,89   1,46%
  • ISSI 214   1,60   0,75%
  • IDX30 422   6,17   1,48%
  • IDXHIDIV20 509   7,32   1,46%
  • IDX80 120   1,57   1,32%
  • IDXV30 125   0,62   0,50%
  • IDXQ30 141   1,83   1,32%

Usulan Pertamax Green 92 Gantikan Pertalite, Menteri ESDM: Baru Kajian


Kamis, 31 Agustus 2023 / 20:24 WIB
Usulan Pertamax Green 92 Gantikan Pertalite, Menteri ESDM: Baru Kajian
ILUSTRASI. Pertamina sedang mengkaji bahan bakar minyak (BBM) Pertalite RON 90 yang akan dicampurkan dengan etanol 7% sehingga menjadi produk baru bernama Pertamax Green 92.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertamina sedang mengkaji bahan bakar minyak (BBM) Pertalite RON 90 yang akan dicampurkan dengan etanol 7% sehingga menjadi produk baru bernama Pertamax Green 92.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyebut, rencana mengubah spesifikasi jenis BBM RON 90 menjadi RON 92 masih dalam kajian Pertamina.

"(Pertamax Green gantikan pertalite?) Siapa bilang? Dia kan baru melakukan kajian mengenai teknikalnya, dari segi pembakarannya memang lebih sempurna," kata Arifin di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (31/8).

Baca Juga: Pemerintah Harus Hati-hati Alihkan Konsumsi Pertalite ke Pertamax Green 92

Arifin belum dapat memastikan apakah Pertamax Green 92 akan menggantikan Pertalite. Hal tersebut bergantung pada harga minyak mentah di pasar.

Ia menjelaskan, saat ini memang terjadi perbedaan harga antara BBM oktan 92 atau Pertamax dengan BBM oktan 90 atau Pertalite. Hal tersebut lantaran mahalnya harga minyak mentah atau crude oil.

"Kalau Pertalite 90 kan disubsidi, Pertamax nggak. Gap-nya jauh. Kalau nanti harga minyak sekitar 60 (US$ per barel) itu baru bisa enak dipakenya bersama-sama," jelasnya.

Ia menambahkan, Pertamax Green berbeda dengan Pertamax. Pertamax Green menggunakan etanol sebagai campuran. Sehingga angka oktan bahan bakar dapat meningkat dengan proses pembakaran yang lebih bagus. Maka penggunaan Pertamax Green 92 akan lebih baik dari produksi polutan.

"Itu campurannya menggunakan bahan bio, yang green, etanol, bisa angkat oktan number lebih tinggi. Jadi pembakaran lebih bagus," kata Arifin.

Namun, penggunaan Pertamax Green 92 masih belum bisa digunakan secara massal. Hal tersebut lantaran Pertamax Green 92 masih dilakukan uji coba dan belum diproduksi secara massal.

"Kita baru uji coba, etanol belum produksi dalam negeri," ujarnya.

Baca Juga: Kadar Oktan Pertalite Akan Dinaikkan, Harga Tetap Rp 10.000 Per Liter

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×