kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Vaksin Merah Putih, calon vaksin Covid-19 buatan Indonesia siap dipakai 2022


Jumat, 20 Agustus 2021 / 06:56 WIB
Vaksin Merah Putih, calon vaksin Covid-19 buatan Indonesia siap dipakai 2022
ILUSTRASI. Vaksin Merah Putih, calon vaksin Covid-19 buatan Indonesia siap dipakai 2022


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Indonesia telah mengimpor beragam vaksin seperti Sinovac, AstraZeneca, Pfizer dll untuk membantu menghentikan pandemi Covid-19. Selain itu, Indonesia juga mengembangkan sendiri calon vaksin Covid-19, salah satunya vaksin Merah Putih. 

Bagaimana perkembangan penelitian vaksin Covid-19 Merah Putih? Kapan vaksin Covid-19 Merah Putih akan digunakan?

Vaksin Merah Putih yang dikembangkan para peneliti Indonesia mulai menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam menangkal Covid-19, sehingga diharapkan dapat diproduksi pada tahun 2022. Dalam pengembangan vaksin Covid-19 Merah Putih, pemerintah bekerja sama dengan dengan empat universitas dan dua lembaga. Keempat universitas itu yakni Universitas Airlangga (Unair), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), dan Institut Teknologi Bandung (ITB).

Sementara itu dua lembaga yakni Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Dari sejumlah institusi tersebut, terdapat dua pengembang yang telah masuk skala industri, yaitu Lembaga Eijkman bersama PT Bio Farma dan Unair bersama PT Biotis Pharmaceutical Indonesia.

Saat ini, vaksin Covid-19 Merah Putih masih dalam proses uji praklinik. Berikut fakta-fakta vaksin Covid-19 Merah Putih buatan anak bangsa untuk menghadapi pandemi Covid-19 di Indonesia:

Baca juga: Tidak hanya vaksinasi, ini yang perlu Anda lakukan untuk mencegah virus corona

Dikembangkan dengan 3 metode platform yang berbeda

Sebagai salah satu anggota konsorsium pengembangan vaksin Merah Putih, Unair telah melaksanakan riset vaksin Covid-19 dengan beberapa platform. Ada 3 metode platform yang telah dicoba, yakni inactivated virus, viral vector dengan adenovirus, dan platform peptide.

Ketiga platform itu memang masih berlanjut, namun vaksin Covid-19 Merah Putih dengan platform inactivated virus alias virus yang dilemahkan telah selesai lebih awal. Selanjutnya, vaksin Covid-19 Merah Putih ini dilanjutkan ke tahap uji praklinis dan uji klinik. 

Tangkal varian Delta dengan baik

Vaksin Merah Putih buatan Unair ini mulai diujicobakan terhadap virus corona varian Delta (B.1617.2). Ketua peneliti vaksin Merah Putih dari Universitas Airlangga (Unair) Fedik Abdul Rantam mengatakan, ada tujuh isolat virus yang disiapkan dalam pengujian. "Kemarin kami lakukan uji tantang dengan varian Delta dan buktinya melalui WGS (whole genome sequencing) menunjukkan bahwa isolat yang kami gunakan di uji tantang itu adalah varian Delta," kata Fedik dalam konferensi pers melalui kanal YouTube BPOM, Rabu (18/8/2021).

Dari hasil monitoring, calon vaksin Merah Putih mampu menetralisasi varian Corona dengan baik "Tidak hanya varian Delta, tapi Epsilon, Beta. Di Indonesia yang banyak Delta, kita memonitor calon vaksin kita itu apakah mengenali antibodi terhadap varian ini, dan sampai saat ini kemampuan netralisasi masih baik," ucap Fedik.

Sudah lolos uji praklinik 1 dan 2

Ketua peneliti Vaksin Merah Putih dari Universitas Airlangga (Unair) Fedik Abdul Rantam mengungkapkan hasil uji praklinik Vaksin Merah Putih dengan basis platform inactivated virus. Fedik mengatakan, hasil uji praklinik fase satu berjalan baik dengan respons imun dari vaksin sangat menjanjikan.

"Memang kami telah sampai pada uji preklinik fase 1 dan 2. Fase satu hasilnya baik dari sisi imunogenisitas, toxicity di dalamnya dan pendekatan respons imunnya juga, dan hasilnya menjanjikan," kata Fedik.

Fedik mengatakan, hasil uji praklinik fase 1 menjadi dasar penelitian vaksin Covid-19 Merah Putih tersebut dilanjutkan ke uji praklinik fase 2. Namun, ia belum bisa menyampaikan hasil uji praklinik fase 2 karena masih dalam proses pengujian. "Kami belum bisa berikan hasil keseluruhan karena belum selesai, on going, sementara respons imun yang kita dapatkan kemudian antibodi ini menunjukkan tren yang lebih baik," ujarnya.

Lebih lanjut, Fedik mengatakan, pengembangan Vaksin Merah Putih yang dilakukan Unair bekerja sama dengan PT Biotis Pharmaceutical Indonesia ini tidak berjalan sendiri. Ia menambahkan, kerja sama terjalin setelah peneliti dan PT Biotis bertemu dalam satu logika yang sama untuk mengembangkan vaksin berbasis inactivated virus tersebut.

"Saya juga melihat komitmen PT Biotis sangat tinggi karena biaya dari produk vaksin inactivated virus itu jauh lebih besar karena memerlukan sarana dan prasarana yang terstandar internasional," pungkasnya.

Dikawal BPOM

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito mengatakan siap membantu pengembangan vaksin Covid-19 Merah Putih dan melakukan pengawalan terhadap regulasi agar sesuai standar internasional dikaitkan dengan aspek keamanan, mutu, dan khasiat. "Sehingga, tentunya persyaratan dan persiapan dapat dipenuhi baik pada saat praklinik maupun uji klinik," kata Penny dalam konferensi pers secara virtual.

Penyerahan sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) kepada PT Biotis merupakan salah satu bentuk dukungan BPOM agar proses pengembangan vaksin tipe inactivated virus tersebut dapat segera diselesaikan. Diproduksi tahun 2022 sebagai booster vaksin Covid-19 Apabila uji klinik vaksin Merah Putih berjalan dengan baik sesuai standar internasional, izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dapat diberikan pada 2022.

"Harapannya, Emergency use authorization untuk vaksin Merah Putih produksi Unair dan PT Biotis ini adalah sekitar semester I tahun 2022. Ini kalau sesuai dengan rencana," ucap Penny.

Untuk Vaksin Merah Putih yang dikembangkan Lembaga Eijkman ditargetkan memperoleh EUA pada September 2022. Sementara itu seperti diberitakan sebelumnya, Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Ismunandar menyatakan kemungkinan vaksin Merah Putih digunakan sebagai booster atau suntikan tambahan vaksin Covid-19.

Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi mutasi virus corona yang menyebar belakangan di Indonesia. Ditambah lagi, belum ada kepastikan berapa lama imunitas bertahan dalam tubuh manusia yang sudah divaksinasi.

"Apabila vaksin Merah Putih belum siap dalam waktu dekat, maka vaksin Merah Putih akan menjadi alternatif untuk ketersediaan vaksin di masa depan. Baik sebagai booster. Kita belum tahu, apakah memang vaksin atau vaksinasi yang telah kita peroleh akan bisa mempertahankan imunitas kita," kata Ismunandar dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi VII DPR, Rabu (16/6/2021).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Vaksin Merah Putih, Booster Vaksin Covid-19 untuk Tahun 2022",


Penulis : Artika Rachmi Farmita
Editor : Artika Rachmi Farmita

Selanjutnya: Cara pendaftaran vaksin Covid-19 via online untuk masyarakat umum

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×