kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Utang pemerintah jadi tumpuan perekonomian saat ini


Selasa, 16 Juni 2020 / 20:53 WIB
Utang pemerintah jadi tumpuan perekonomian saat ini
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat melakukan konferensi pers daring, Selasa (16/6).


Reporter: Venny Suryanto, Rahma Anjaeni, Yusuf Imam Santoso | Editor: Adinda Ade Mustami

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Tekanan pada perkonomian dalam yang berasal dari pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) belum usai. Salah satunya, tercermin kinerja penerimaan pajak yang semakin memble.

Konsekuensinya, penerintah mengandalkan utang untuk membiayai perekonomian. Termasuk untuk penanganan dampak dari wabah virus tersebut.

Kementerian Keuangan (Kemkeu) mencatat, realisasi penerimaan pajak sepanjang Januari-Mei 2020 sebesar Rp 444,6 triliun. Angka ini turun 10,8% year on year (yoy).

Baca Juga: Tertekan dalam, penerimaan pajak Januari-Mei 2020 turun 10,8%

"Seluruh sektor mengalami tekanan yang hampir serupa, yaitu menurunnya penyerahan barang dan jasa," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat konferensi pers virtual, Selasa (16/6).

Setidaknya, ada lima hal yang menjadi batu sandungan penerimaan pajak. Pertama, kontraksi kegiatan impor dan perlambatan penyerahan barang dalam negeri menekan sektor manufaktur dan sektor perdagangan. 

Baca Juga: DDTC: Kontraksi PPN mengonfirmasi pelemahan konsumsi

Kedua, penerimaan dari sektor keuangan juga mulai terpukul oleh perlambatan kredit dan meningkatnya kredit macet alias non performing loan (NPL). Ketiga, penurunan harga komoditas masih berlanjut sehingga semakin menekan sektor pertambangan.

Keempat, penurunan kegiatan konstruksi dan penjualan properti masih menekan sektor konstruksi dan real estat. Kelima, penurunan pengguna transportasi dan pembangunan sarana penunjang masih terus menggerus penerimaan sektor transportasi dan pergudangan.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×