kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,36   -2,66   -0.30%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Utang luar negeri pemerintah tumbuh 1,6% pada April 2020


Senin, 15 Juni 2020 / 11:31 WIB
Utang luar negeri pemerintah tumbuh 1,6% pada April 2020
ILUSTRASI. Ilustrasi foto Obligasi. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat posisi utang luar negeri (ULN) Indonesia pada bulan April 2020 sebesar US$ 400,2 miliar.

ULN ini tumbuh 2,9% secara year-on-year (yoy), atau lebih tinggi apabila dibandingkan dengan pertumbuhan ULN pada bulan Maret 2020 yang sebesar 0,6% yoy.

Baca Juga: Utang lembaga keuangan terkontraksi, tren perlambatan ULN swasta berlanjut pada April

Adapun ULN sektor publik baik dari pemerintah dan bank sentral tercatat sebesar US$ 192,4 miliar, sedangkan ULN sektor swasta termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebesar US$ 207,8 miliar.

Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko mengatakan, ULN pemerintah pada bulan April 2020 ini mengalami peningkatan setelah sebelumnya sempat mengalami kontraksi.

Posisi ULN pemerintah pada akhir April 2020 tercatat sebesar US$ 189,7 miliar atau tumbuh 1,6% yoy, berbalik dari kondisi di bulan sebelumnya yang terkontraksi 3,6% yoy.

Baca Juga: Utang luar negeri Indonesia tumbuh 2,9% pada April 2020

"Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh arus modal masuk (capital inflow) pada Surat Berharga Negara (SBN), dan penerbitan Global Bonds oleh pemerintah sebagai bagian dari pemenuhan kebutuhan pembiayaan, termasuk dalam rangka penanganan wabah Covid-19," ujar Onny di dalam keterangan tertulis, Senin (15/6).

Pengelolaan ULN pemerintah ini, dilakukan secara berhati-hati dan akuntabel untuk mendukung belanja prioritas yang saat ini dititikberatkan pada upaya penanganan wabah Covid-19 dan stimulus ekonomi di dalam negeri.

Sektor prioritas tersebut, mencakup sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial yang berkontribusi sebesar 23,3% dari total ULN pemerintah, sektor konstruksi dengan kontribusi sebesar 16,4%, dan sektor jasa pendidikan sebesar 16,2%.

Baca Juga: Produksi China diprediksi turun, simak rekomendasi analis untuk saham batubara

Selain itu, ada pula sektor jasa keuangan dan asuransi yang berkontribusi sebesar 12,8%, serta sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib dengan kontribusi sebesar 11,6% dari total ULN pemerintah.

"Di dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, BI dan pemerintah terus meningkatkan koordinasi dalam memantau perkembangan ULN, serta didukung dengan penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya," kata Onny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×