Reporter: Bidara Pink | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Sementara itu, berbanding terbalik dengan ULN pemerintah, ULN swasta tercatat melambat dari kuartal sebelumnya. ULN swasta pada kuartal III-2019 ini tumbuh 10,4% (yoy), atau melambat dari pertumbuhan kuartal II-2019 yang sebesar 11,3% (yoy).
Perlambatan ULN swasta ini disebabkan oleh penurunan ULN bank, karena secara sektoral, ULN swasta didominasi oleh sektor jasa keuangan dan asuransi. Selain itu, ada juga sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas dan udara (LGA), sektor industri pengolahan, serta sektor pertambangan dan penggalian. Pangsa ULN di empat sektor tersebut mencapai 75,4%.
Melihat kondisi tersebut, ULN Indonesia diakui BI masih tetap sehat, apalagi dengan adanya prinsip kehati-hatian dalam mengelolanya.
Baca Juga: Impor turun, neraca dagang Oktober surplus US$ 161 juta
Ini terlihat dari rasio ULN Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) pada kuartal III-2019 yang sebesar 36,3% atau membaik dibandingkan dengan rasio pada kuartal sebelumnya. Selain itu, struktur ULN Indonesia tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang dengan kontribusi 88,1% dari total ULN.
Untuk selanjutnya, dalam rangka menjaga struktur ULN yang tetap sehat, BI dan pemerintah akan terus meningkatkan koordinasi dalam memantau perkembangan ULN, didukung dengan penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.
Baca Juga: Kepemilikan asing di SBN turun di saat porsi menggemuk
Peran ULN juga akan ditingkatkan untuk pembiayaan pembangunan, dengan meminimalisasi resiko yang bisa memengaruhi stabilitas ekonomi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News