kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.819.000   -7.000   -0,38%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Utang luar negeri Indonesia mencapai US$ 420,7 miliar pada Januari 2021


Senin, 15 Maret 2021 / 10:34 WIB
Utang luar negeri Indonesia mencapai US$ 420,7 miliar pada Januari 2021
ILUSTRASI. Utang luar negeri Indonesia pada akhir Januari 2021 sebesar US$ 420,7 miliar


Reporter: Bidara Pink | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Posisi utang luar negeri (ULN) Indonesia di akhir Januari 2021 meningkat dari posisi ULN di Desember 2020. 

Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi ULN Indonesia pada akhir Januari 2021 sebesar US$ 420,7 miliar, atau lebih tinggi dari posisi di bulan Desember 2020 yang sebesar US$ 417,5 miliar, terdiri dari ULN sektor publik (pemerintah dan bank sentral) sebesar US$ 213,6 miliar dan ULN sektor swasta (termasuk BUMN) sebesar US$ 207,1 miliar.

Meski meningkat, Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, pertumbuhan ULN Indonesia pada Januari 2021 yang sebesar 2,6% yoy menurun dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 3,4% yoy. “Perlambatan pertumbuhan ULN tersebut terjadi pada ULN pemerintah dan ULN swasta,” ujar Erwin dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Senin (15/3). 

Terperinci, ULN pemerintah bulan Januari 2021 tumbuh 2,8% yoy, atau lebh rendah dari pertumbuhan bulan Desember 2020 yang sebesar 3,3% yoy. Perlambatan pertumbuhan ini disebabkan oleh pembayaran pinjaman bilateral dan multilateral yang jatuh tempo. 

Baca Juga: Ancang-ancang Taper Tantrum, Jebakan Banjir Likuiditas dari Amerika

Kemudian, pertumbuhan ULN swasta pada akhir Januari 2021 tercatat 2,3% yoy, lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya yang sebesar 3,8% yoy. 

Perkembangan ini didorong oleh perlambatan pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan (PBLK) serta kontraksi pertumbuhan ULN lembaga keuangan (LK) yang lebih dalam. 

Pada akhir Januari 2021, ULN PBLK tumbuh 4,9% yoy, lebih rendah dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 6,3% yoy. Selain itu, kontraksi ULN LK tercatat minus 6,1% yoy, lebih dalam dari kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar minus 4,7% yoy.

Baca Juga: Sinyal Waspada Pemulihan Ekonomi AS, Jangka Pendek Capital Outflow Sulit Dihindari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU

[X]
×