Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan menggencarkan kampanye jaga jarak mulai Senin (7/9). Sebelumnya pemerintah telah fokus dalam kampanye penggunaan masker. Rencananya kampanye yang bagian dari protokol kesehatan pencegahan penularan virus corona (Covid-19) akan dilakukan selama satu bulan.
"Kita melanjutkan kampanye yang kemarin adalah memakai masker maka akan dilanjutkan untuk menjaga jarak mulai tanggal 7 September atau hari ini sampai dengan 6 Oktober dengan tagline-nya ayo jaga jarak dan hindari kerumunan," ujar Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto usai Sidang Kabinet Paripurna, Senin (7/9).
Kampanye tersebut juga menjadi penegasan berkaitan dengan pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada). Diharapkan pelaksanaan Pilkada memerhatikan protokol kesehatan sehingga tak mengembangkan klaster penularan baru.
Pengawasan penerapan protokol tersebut akan dilakukan oleh kepolisian dan Kementerian Dalam Negeri. Diharapkan calon kepala daerah yang akan bertanding dapat menerapkan protokol tersebut.
Baca Juga: Pemerintah Indonesia siapkan Rp 37 triliun untuk pembelian vaksin Covid-19 di 2021
Setelah kampanye menjaga jarak, nantinya kampanye penerapan protokol kesehatan akan dilanjutkan dengan peningkatan mencuci tangan. Kampanye tersebut akan dilakukan pada 7 Oktober sampai 6 November.
"Kampanye berikutnya nanti dilanjutkan 7 Oktober sampai 6 November yaitu ayo cuci tangan dan pakai sabun karena tanggal 15 (Oktober) adalah global handwashing day," terang Airlangga.
Sebelumnya Jokowi memang meminta pelaksanaan kampanye protokol kesehatan secara terfokus. Hal itu melihat masih banyak masyarakat yang belum patuh terhadap protokol tersebut.
Asal tahu saja berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 kasus positif Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah. Hingga Minggu (6/9) kasus positif di Indonesia mencapai 194.109 kasus dengan 138.575 kasus sembuh dan 8.025 kasus meninggal dunia.
Selanjutnya: Klaster kantor dan keluarga jadi perhatian pemerintah dalam penanganan Covid-19
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News