Reporter: kompas.com | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang baru dilantik, Arif Satria, menegaskan komitmennya untuk memperkuat kapasitas riset Indonesia dengan menambah jumlah peneliti dan memperbaiki manajemen talenta di bidang penelitian.
Arif menyampaikan hal itu usai dilantik Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (10/11).
“Jumlah peneliti juga harus kita tingkatkan,” ujarnya.
Menurut Arif, kekuatan riset suatu negara bergantung pada lima faktor utama: jumlah dan kualitas peneliti, pendanaan, infrastruktur, serta ekosistem penelitian yang mendukung. Ia menilai jumlah peneliti di Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan dengan negara lain di kawasan Asia.
Baca Juga: Usai Dicopot Jadi Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Ungkap Hal Ini
“Jumlah peneliti kita per sejuta penduduk masih kecil dibandingkan Thailand maupun Korea. Ini harus kita kejar,” tegasnya.
Untuk itu, Arif berencana memperkuat *talent management* agar peneliti dengan semangat dan dedikasi tinggi bisa berkembang dan memberi dampak nyata bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Orang yang punya passion di bidang penelitian itulah modal penting bagi BRIN dan kementerian untuk melangkah lebih cepat,” katanya.
Selain peningkatan sumber daya manusia, Arif juga menekankan pentingnya sinergi antara BRIN dan kementerian teknis agar hasil riset dapat diimplementasikan dalam kebijakan publik.
“Kementerian banyak mengambil keputusan berbasis regulasi. Saatnya riset memberi andil nyata agar hasilnya berdampak langsung,” ujar dia.
Baca Juga: Usai Sertijab Jadi Kepala Bapanas, Amran Bakal Pelototi Rp 150 Triliun Subsidi Pangan
Sebagai Kepala BRIN, Arif menegaskan akan mengawal program prioritas Presiden Prabowo, terutama di sektor pangan. Ia menilai kebijakan pangan nasional harus ditopang oleh riset dan inovasi yang kuat.
“Pangan harus berbasis riset. Banyak hasil riset dan invensi dari lembaga riset maupun perguruan tinggi yang perlu dikonsolidasikan agar berdampak besar bagi kemajuan bangsa,” pungkas Arif.
Sumber: https://nasional.kompas.com/read/2025/11/10/17245511/kepala-brin-ingin-tambah-jumlah-peneliti-sebut-masih-jauh-dibanding-thailand
Selanjutnya: GOTO Gelar RUPSLB, Mau Minta Restu Merger dengan Grab?
Menarik Dibaca: Pasar Kripto Rebound, Starknet Melejit 52% ke Puncak Top Gainers
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













