kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Usai berobat, Anas jalani pemeriksaan di KPK


Jumat, 28 Februari 2014 / 11:03 WIB
Usai berobat, Anas jalani pemeriksaan di KPK
ILUSTRASI. Obat Herbal dan Cara Mengatasi Masuk Angin yang Membandel


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menjalani pemeriksaan oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (28/2). Setelah sebelumnya dikabarkan sakit gigi, Anas mengaku siap menjalani pemeriksaan sebagai tersangka kasus dugaan penerimaan hadiah terkait proyek pengadaan sarana dan prasarana olahraga di Hambalang, Bogor dan proyek-proyek lainnya.

"Insya Allah (bisa memberikan keterangan)," kata Anas setibanya di Kantor KPK, Jakarta, Jumat pagi.

Sebelumnya diberitakan, Anas sedang menjalani pengobatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, Rabu (26/2) lalu. Menurut pengacara Anas Handika Honggowongso, kliennya menjalani pemeriksaan lantaran sakit gigi yang dideritanya. Selain berobat lantaran sakit gigi, ternyata Anas juga menjalani pengobatan karena syaraf di tulang punggungnya yang terjepit.

Handika bilang, tim penasihat hukum Anas mendampingi proses perawatan. Menurut Handika, Anas sendiri yang menanggung seluruh biaya pengobatannya dengan alasan tak ingin membebani negara.

Ketika disinggung biaya pengobatan dirinya yang ditanggung Anas sendiri, ia menjawab enteng. "Sama saja kan, biaya sendiri atau dibayari KPK sama saja. Yang penting ada pengobatan," kata Anas.

Anas pun mengaku belum mengetahui hari ini dirinya diperiksa apakah terkait proyek Hambalang ataukah terkait proyek lainnya. Ketika ditanyai terkait adanya dugaan korupsi dalam proyek pengadaan alat laboratorium di Universitas airlangga (Unair), Surabaya, Anas menjawab berbeda.


"Mestinya bukan soal THR dan SKK Migas kan," tambah Anas.

Dalam kasus Hambalang, Anas diduga menerima uang sejumlah Rp 2,2 miliar dari PT Adhi Karya terkait proyek pembangunan tersebut. Anas juga diduga menerima mobil Toyota Harrier terkait kasus ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×