Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto
Dia mengatakan, tidak ada sistem baru yang dibangun sejak 2011, mengingat pihaknya selalu mengantisipasi dan mewaspadai masuknya virus corona lain ke Indonesia.
Dengan adanya kerja sama antar kementerian/lembaga, ditingkatkan pula kewaspadaan di pintu-pintu masuk, baik lewat bandara atau pelabuhan, juga mewaspadai destinasi-destinasi wisata.
Baca Juga: Singapura pangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini, Sri Mulyani makin waspada
Lebih lanjut Achmad mengatakan pihaknya akan terus melakukan surveilans aktif terhadap semua orang yang memiliki gejala mengarah ke COVID-19, juga orang-orang yang memiliki riwayat kontak dengan yang terduga terkonfirmasi terkena corona, juga yang melakukan perjalanan dari China atau negara lain yang terkonfirmasi memiliki virus tersebut.
"Kami akan ambil spesimennya dan kita kirim ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan. Oleh karena itu, pekerjaan kami cukup besar, dan kami meneruskan ini dan mengetatkan koordinasi dengan sektor lain," ujar Achmad.
Achmad pun mematikan pemerintah akan tetap memperkuat kewaspadaan memperketat pintu masuk dengan melakukan deteksi suhu tubuh, pemberian health alert card, juga pemeriksaan semua orang yang melakukan perjalanan lintas batas dari China ke Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News