kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.042.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Uang Beredar (M2) Tumbuh Melambat pada September 2024 Jadi Rp 9.044 Triliun


Selasa, 22 Oktober 2024 / 12:06 WIB
Uang Beredar (M2) Tumbuh Melambat pada September 2024 Jadi Rp 9.044 Triliun
ILUSTRASI. BI mencatat jumlah uang beredar pada September 2024 mencapai Rp 9.044,9 triliun atau tumbuh 7,2% secara tahunan ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/rwa.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat jumlah uang beredar pada September 2024 mencapai Rp 9.044,9 triliun atau tumbuh 7,2% secara tahunan (YoY).

Hanya saja, pertumbuhan ini sedikit melambat jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tumbuh 7,3% YoY.

"Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada September 2024 tumbuh stabil," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso dalam keterangan resminya, Selasa (22/10). 

Baca Juga: Perbankan Kian Hati-Hati Salurkan Kredit UMKM

Denny menyampaikan, perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 6,9% YoY dan uang kuasi sebesar 5,3% YoY. 

Perkembangan M2 pada September 2024 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat (Pempus). 

Kemudian, penyaluran kredit pada September 2024 tumbuh sebesar 10,4% YoY, tetap tinggi dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 10,9% YoY. Tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat tumbuh sebesar 12,3% YoY, relatif stabil dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya. 

Sementara itu, aktiva luar negeri bersih terkontraksi sebesar 0,3% YoY, setelah pada bulan sebelumnya terkontraksi sebesar 1,1% YoY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×