kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.321.000   -16.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.675   65,00   0,39%
  • IDX 8.274   121,80   1,49%
  • KOMPAS100 1.150   20,83   1,85%
  • LQ45 828   21,81   2,70%
  • ISSI 292   3,80   1,32%
  • IDX30 433   11,22   2,66%
  • IDXHIDIV20 495   13,50   2,81%
  • IDX80 128   2,92   2,34%
  • IDXV30 137   2,82   2,10%
  • IDXQ30 138   3,59   2,67%

Tren pembayaran dividen dan bunga utang tinggi, cadev diproyeksi tetap aman


Selasa, 18 Desember 2018 / 22:00 WIB
Tren pembayaran dividen dan bunga utang tinggi, cadev diproyeksi tetap aman
ILUSTRASI. Uang rupiah dan dollar AS


Reporter: Grace Olivia | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di pengujung tahun, tren pembayaran dividen dan bunga utang cenderung tinggi. Hingga November, pembayaran bunga utang pemerintah telah melampaui pagu yakni Rp 251,1 triliun, lebih tinggi dari target Rp 238,6 triliun.

Sementara, hingga akhir kuartal-III 2018, pembayaran pendapatan investasi (dividen) juga terbilang tinggi. Berdasarkan data pendapatan primer dalam Neraca Pembayaran, pembayaran dividen di kuartal ketiga mencapai US$ 9,3 miliar.

Tahun lalu, hingga akhir tahun total pembayaran dividen mencapai US$ 37,57 miliar. Kondisi tersebut berpotensi menggerus cadangan devisa negara di akhir tahun nanti.

Kendati demikian, Ekonom Maybank Indonesia Myrdal Gunarto menilai posisi cadangan devisa (cadev) masih akan terkendali. Bahkan, cadev di Desember berpotensi melanjutkan kenaikan.

"Untuk kuartal IV kan ada capital inflow di pasar keuangan domestik dan prefunding pemerintah melalui penerbitan obligasi global, jadi cadev kuartal akhir ini malah bisa naik," terang Myrdal, Selasa (18/12).

Memang, pemerintah kemarin telah menerbitkan surat utang negara (SUN) berdenominasi dollar AS senilai US$ 3,0 miliar. Obligasi global tersebut telah terserap oleh investor dari berbagai negara, di antaranya AS dan Eropa.

Senada, Kepala Ekonom Bank Mandiri Anton Gunawan menambahkan, sebagian dari dividen tersebut pun ada yang sifatnya ditahan.

"Dividen yang ditahan itu nantinya akan masuk ke sisi capital dan financial account sebagai reinvestment," ujar Anton.

Terkait risiko pembayaran utang, Myrdal menilai kondisi Indonesia masih tergolong aman. Sebab rasio kemampuan pembayaran utang pemerintah masih dalam kisaran 60%. Per akhir kuartal III, rasio kemampuan pembayaran utang mencapai 54,34%, turun dari kuartal sebelumnya 53,72%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×