CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.890   -102,00   -0,65%
  • IDX 7.240   -68,99   -0,94%
  • KOMPAS100 1.107   -10,08   -0,90%
  • LQ45 880   -6,79   -0,77%
  • ISSI 219   -2,20   -1,00%
  • IDX30 450   -3,98   -0,88%
  • IDXHIDIV20 541   -5,44   -1,00%
  • IDX80 127   -1,27   -0,99%
  • IDXV30 136   -1,75   -1,27%
  • IDXQ30 150   -1,40   -0,92%

Trem Otonom di IKN Bakal Dikembalikan Ke China, Begini Penjelasan Kemenhub


Rabu, 13 November 2024 / 17:23 WIB
Trem Otonom di IKN Bakal Dikembalikan Ke China, Begini Penjelasan Kemenhub
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat / Plt. Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Basuki Hadimuljono, serta sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju meninjau trem otonom atau Autonomous Rail Transit (ART), di IKN.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Trem otonom atau kereta tanpa rel alias Autonomus Rail Transit (ART) untuk Ibu Kota Nusantara (IKN) digadang-gadang bakal dikembalikan ke China, sebab kereta ini dinilai belum berfungsi dengan baik.

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Budi Rahardjo menjelaskan, ART menjadi salah satu alternatif untuk mendukung transportasi di IKN yang ramah lingkungan dan futuristik.

Menurutnya, dengan penggunaan baterai untuk mengoperasikan ART tersebut maka dinilai kendaraan ini dapat meminimalisir emisi gas rumah kaca dan pemakaian energi fosil. Sehingga, Kemenhub memfasilitasi uji coba kereta asal China tersebut.

Baca Juga: Diuji Coba di IKN, Jokowi Ungkap Harga Trem Otonom Rp 74 Miliar per Unit

“Terkait uji coba ini yang melakukan MOU adalah otoritas IKN dengan vendor yaitu Norinco dengan partisipasi dari CRRC Qindao Sifang. Oleh karena itu, pihak yang melakukan evaluasi apakah ART ini layak dan cocok dengan kebutuhan IKN adalah Otoritas IKN,” ujarnya melalui keterangan resmi, Rabu (13/11).

Budi mengungkapkan, setelah uji coba berjalan kurang lebih selama dua bulan, OIKN telah melakukan evaluasi dengan hasil penilaian kereta tanpa rel itu khususnya system autonomous belum dapat berfungsi dengan baik di IKN.

“Menurut hemat kami kita semua sepakat bahwa untuk IKN kita mencari yang terbaik. Jika kemudian ART dipandang belum memenuhi standar evaluasi dari OIKN, tidak ada masalah, karena negara juga tidak dirugikan. Hal ini dikarenakan pembiayaan uji coba ditanggung oleh vendor ART,” ungkapnya.

 

Selanjutnya: Per Oktober, Maucash Catat Kenaikan Penyaluran Pendanaan 12% Tembus Rp 5,7 Triliun

Menarik Dibaca: BBCA Tebar Dividen Interim Rp 50 per saham, Cek Hitungan Potensi Yield-nya!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×