Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - IKN. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, penggunaan transportasi umum rendah emisi akan digunakan di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Adapun, salah satu moda transportasi yang diuji coba di IKN adalah Autonomous Rail Rapid Transit (ART) atau trem otonom terpadu.
Jokowi mengatakan, pembangunan transportasi umum harus mulai direncanakan untuk mengurangi emisi dan polusi udara. Hal itu sekaligus untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan.
Baca Juga: Cek Susunan Acara Upacara Bendera HUT RI Ke-79 Sesuai Pedoman Kemendikbud
Jokowi menjelaskan, pembangunan MRT saat ini diperkirakan membutuhkan anggaran Rp 2,3 triliun per kilometer (Km).
Lalu, pembangunan LRT membutuhkan anggaran Rp 700 miliar per Km dan pembangunan kereta cepat butuh anggaran Rp 780 miliar.
"Kalau yang ini Autonomous Rail Rapid Transit (ART) memang lebih murah. Satu unit untuk 3 gerbong itu (harganya) Rp 74 miliar. Operasional per bulan Rp 500 juta," ujar Jokowi saat memberi arahan kepada kepala daerah di Istana Negara IKN, Selasa (13/8).
Baca Juga: Prabowo Berjanji Melanjutkan Proyek IKN
Jokowi menambahkan bahwa pentingnya penggunaan transportasi massal juga untuk mengurangi potensi kerugian yang ditimbulkan. Misalnya, akibat kemacetan dapat menyebabkan potensi kerugian sebesar Rp 60 triliun per tahun.
Selain itu, anggaran penanganan penyakit infeksi saluran pernapasan akut (Ispa) akibat polusi udara mencapai Rp 10 triliun.
"Saya sarankan kalau mau menyiapkan desain transportasi massal itu ada yang mau kita pakai disini meskipun juga belum kita putuskan yaitu Autonomous Rail Rapid Transit (ART)," kata Jokowi.
Sebelumnya, Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) meninjau persiapan Proof-of-Concept (PoC) Trem Otonom Terpadu atau Autonomous Rail Rapid Transit (ART) di Sumbu Kebangsaan Sisi Timur, Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN pada Sabtu (10/8/2024).
Proyek ini merupakan hasil kerja sama antara OIKN dan Norinco, dengan partisipasi dari CRRC, produsen sarana perkeretaapian terkemuka asal Tiongkok.
Baca Juga: Pemerintah Bakal Terapkan Skema Kantor Berbagi dan Smart Office untuk ASN di IKN
Pelaksanaan PoC ini akan berlangsung selama 2 bulan, dimulai pada tanggal 10 Agustus hingga bulan Oktober 2024.
Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital OIKN, Mohammed Ali Berawi menyampaikan bahwa trem otonom terpadu tersebut merupakan teknologi baru di moda transportasi darat.
Ali juga menjelaskan bahwa trem otonom terpadu memiliki beberapa kelebihan, yaitu dari biaya investasi yang jauh lebih efisien dibandingkan dengan kereta konvensional yang menggunakan rel.
Lalu, dari segi kapasitas, trem otonom terpadu dapat mengangkut penumpang secara masif dengan kapasitas mencapai 300 orang dalam 3 gerbong, hingga 500 orang dalam 5 gerbong dalam satu trainset dengan sekali perjalanan.
Saat ini Kementerian PUPR sedang membangun 8 halte ultimate (utama) untuk menunjang operasional Trem Otonom Terpadu, yang akan digunakan ketika loop ultimate (jalur lintasan utama) sudah siap digunakan seluruhnya.
Baca Juga: Menilik Persiapan dan Pro Kontra Upacara HUT RI ke- 79 di IKN
Adapun, rutenya dari Sumbu Kebangsaan Sisi Barat, depan Istana Presiden, Sumbu Kebangsaan Sisi Timur hingga kembali ke Sumbu Kebangsaan Sisi Barat dengan total jarak sekitar 4,9 km. Dalam sekali pengisian daya dapat menempuh hingga jarak 70 km.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News