kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Totalnya Rp 503,8 triliun, ini dia quantitative easing yang dilakukan Bank Indonesia


Rabu, 29 April 2020 / 12:12 WIB
Totalnya Rp 503,8 triliun, ini dia quantitative easing yang dilakukan Bank Indonesia
ILUSTRASI. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan konferensi pers melalui fasilitas live streaming di Jakarta, Kamis (9/4/2020).


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) akan terus menginjeksi likuiditas dengan melakukan quantitative easing (QE). Gubernur BI Perry Warjiyo mengestimasi, QE yang akan diberikan mencapai Rp 503,8 triliun. 

"Kami sudah melakukan QE dari Januari 2020 hingga April 2020 sebesar Rp 386 triliun, besok Mei kami akan tambah QE lagi sehingga jumlahnya mencapai itu," jelas Perry, Rabu (29/4) lewat video conference. 

Baca Juga: Bujet penanganan wabah corona kurang, BI bisa lakukan quantitative easing

QE yang dilakukan oleh bank sentral dari bulan pertama tahun ini hingga April 2020 terdiri dari pembelian Surat Berharga Negara (SBN) yang telah dilepas asing di pasar sekunder yang menambah likuiditas sekitar Rp 166,2 triliun. 

Selanjutnya, term repo perbankan yang dilakukan dan menambah likuiditas sebesar Rp 137,1 triliun. Ada juga penurunan Giro Wajib Minimum (GWM) rupiah pada bulan Januari dan Paril yang memberi likuiditas sebesar Rp 53 triliun dan swap valuta asing (valas) yang menginjeksi likuiditas hingga Rp 29,7 triliun. 

Untuk bulan depan, bank sentral mengaku sudah siap dengan tambahan likuiditas berupa penurunan GWM rupiah masing-masing sebesar 200 basis poin (bps) untuk bank umum konvensional dan 50 bps untuk Bank Umum Syariah atau Unit Usaha Syariah per 1 Mei 2020. Ini ditaksir mampu menambah likuiditas di perbankan hingga Rp 102 triliun.

Selanjutnya, ada juga peniadaan pemberlakuan kewajiban tambahan giro untuk pemenuhan Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) terhadap Bank Umum Konvensional maupun Bank Umum Syariah atau Unit Usaha Syariah selama satu tahun yang mulai berlaku pada 1 Mei 2020. Usaha ini juga ditaksir mampu menambah likuiditas hingga Rp 15,8 triliun rupiah.

Baca Juga: Likuiditas bank tambah Rp 117,8 triliun berkat penurunan GWM dan respons kebijakan BI

"Nah, dari yang sudah diberikan Rp 386 triliun, dan akan ditambah QE bulan Mei sebesar Rp 117,8 triliun, maka QE keseluruhan yang dilakukan BI jumlahnya mencapai Rp 503,8 triliun," tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×