kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tokoh agama kampanyekan anti-Golput & politik uang


Rabu, 22 Januari 2014 / 17:12 WIB
Tokoh agama kampanyekan anti-Golput & politik uang
ILUSTRASI. Ingin Menjaga Kesehatan Kulit? Konsumsi 5 Makanan Ini Secara Rutin


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) menggandeng tokoh-tokoh agama untuk mengampanyekan agar umat menggunakan hak pilihnya dan menolak politik uang pada Pemilu 2014.

"PGI (Persekutuan Gereja-gereja Indonesia) menyerukan untuk tidak golput. Jangan menyia-nyiakan suara kita," kata Ketua PGI Andreas Anangguru Yewangoe dalam Sarasehan Nasional Menyelamatkan Bangsa dari Politik Transaksional dalam Pemilu 2014, Rabu (22/1/2014), di Jakarta.

Dia menyadari, tidak semua calon anggota legislatif (caleg) dan partai politik (parpol) peserta pemilu baik. Tetapi, katanya, umat harus tetap memilih. "Memilih yang agak buruk di antara yang buruk. Dengan harapan, mereka akan jadi baik. Tentu dengan pendampingan moral," katanya.

Hal yang sama juga disampaikan Sekretaris Pimpinan Pusat Parisada Hindu Dharma Indonesia Nyoman Udayana. Dia bahkan menyatakan akan membentuk relawan-relawan yang membantu mengawasi pelaksanaan pemilu.

"Kami para tokoh agama sepakat untuk membuat pertemuan dan menyosialisasikan ke Indonesia supaya pemilu kita ini sukses," kata Udayana.

Rohaniwan Katolik Benny Susetyo mengatakan, memilih dalam perhelatan demokrasi bukan hanya hak warga negara. Dia mengutarakan, menggunakan hak pilih adalah panggilan bagi setiap umat Katolik yang telah memiliki hak pilih.

"Dengan hak pilih, kita telah mengambil bagian dalam menentukan arah perjalanan bangsa," katanya, membacakan Surat Gembala 2013.

Dia juga meminta umat tidak terjebak dalam politik uang. "Hati-hati dengan sikap ramah dan kebaikan yang ditampilkan caleg hanya ketika berkampanye seperti membantu secara material atau memberi uang," ujar dia. (Deytri Robekka Aritonang)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×