kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Suara PKS merosot karena isu korupsi dan poligami


Senin, 20 Januari 2014 / 19:43 WIB
Suara PKS merosot karena isu korupsi dan poligami
ILUSTRASI. Pemintalan benang di Pabrik Sritex, Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (27/3/2013). Rugi Bersih Sri Rejeki Isman (SRIL) Berkurang pada Semester I 2022.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pengamat politik Universitas Malikussaleh Nangroe Aceh Darussalam, Teuku Kemal Fasya menilai, selain korupsi, poligami merupakan isu yang juga sangat tidak disukai oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, terutama kaum perempuan.

"Semua partai tidak ada yang permisif dengan isu poligami, kecuali PKS. Ini jelas bertentangan dengan etika publik secara luas yang tidak menyukai poligami. PKS tidak mempertimbangkan ketidaksukaan publik terhadap isu poligami," kata Kemal ketika dihubungi di Jakarta, Senin (20/1/2014).

Ia memperkirakan jika PKS tetap permisif dengan poligami maka suara partai itu akan merosot dalam Pemilu 2014. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) adalah satu-satunya partai yang menjadi peserta Pemilu 2014 permisif dengan poligami.

Kemal mengatakan, petinggi PKS seharusnya menangkap pesan masyarakat yang tidak menyukai poligami. Petinggi PKS, harus mempertimbangkan untuk tidak permisif terhadap poligami jika tidak ingin perolehan suaranya merosot dalam pemilu mendatang.

Selain itu, kata Kemal, petinggi PKS sangat penting juga untuk mempertimbangkan sosok calon presiden yang akan mereka usung dalam Pemilu 2014. Seperti diketahui, PKS dalam waktu dekat akan memutuskan calon presiden yang dihasilkan lewat Pemilu Raya (Pemira).

Hal senada disampaikan pengamat politik Universitas Indonesia Arbi Sanit. Ia memperkirakan, perolehan suara PKS akan merosot dalam Pemilu 2014. Menurut Arbi, merosotnya suara PKS disebabkan oleh isu korupsi dan poligami.

Arbi mengatakan, petinggi PKS harus membuktikan kepada rakyat bahwa partainya bukanlah partai korup dan tidak mendukung poligami. "Partai-partai semacam itu, sudah jadi minoritas suaranya, ada dosanya lagi. Bagaimana mau menang?," kata Arbi.

Menurut Arbi, korupsi dan poligami adalah dua isu yang akan terus melekat di benak pemilih, terutama kaum perempuan, dalam Pemilu 2014. Pemilih, bisa mempertimbangkan untuk tidak memilih PKS dalam Pemilu 2014 karena isu korupsi dan poligami.

Hal senada disampaikan pengajar FISIP Universitas Indonesia Azizah Aziz. Menurutnya, isu korupsi dan poligami dapat menjadi faktor penyebab merosotnya suara PKS.

"PKS rasanya turun (Pemilu 2014) karena ada masalah (mantan) Presiden PKS," kata Azizah. Menurut Azizah, pragmatisme PKS sangat kental. Ia khususnya menyoroti soal isu poligami.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×