kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

TNI AD ciptakan alat baru, pemadam kebakaran hutan


Kamis, 25 Agustus 2016 / 10:37 WIB
TNI AD ciptakan alat baru, pemadam kebakaran hutan


Sumber: TribunNews.com | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Bencana kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di wilayah Sumatera Selatan dimanfaatkan TNI Angkatan Darat, dengan menciptakan beberapa teknologi baru. Korem 044 Palembang, misalnya, berhasil mengembangkan lahan gambut untuk mencegah amukan si jago merah.

"Kami berdayakan lahan gambut, kita olah supaya layak tanam, kami temukan dekomposer, Bios 44," kata Kasie Ops Korem Palembang, Letkol Wahyu, dalam rakornis program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD), di Balai Samudera, Jakarta Utara, Rabu (24/8/2016).

Sebagai lahan yang dianggap tidak subur, Wahyu menjelaskan, gambut seringkali terbengkalai. Menurutnya, keunggulan Bios 44 yang mampu menembus 12 meter kedalaman tanah.

Alhasil, gambut yang tadinya berongga, justru memadat dan berubah menjadi lahan produktif. "Harapannya gambut memadat cegah kebakaran. Tiga bulan jadi lahan layak tanam," kata Wahyu.

Selain Bios 44, Korem Palembang juga memperkenalkan busa pemadam api yang diberi nama Nusantara Gapo 44. Sebagai sebuah reaksi kimia, api terbentuk dari tiga unsur, yakni panas, udara dan bahan bakar. Berbentuk busa, teknologi tersebut dianggap cukup efektif untuk memadamkan karhutla dibanding hanya disiram air.

Selanjutnya, teknologi ketiga ialah untuk mengatasi krisis energi. Gapo oil 44 yang berasal dari bahan nabati, yakni limbah sisa produksi minyak goreng.

"Ini dari limbah di kolam pembuangan paling akhir sampai limbah busuk sawit yang tidak berharga dan tidak diproduksi lagi, kami olah," katanya.

Saat ini, ketiga teknologi tersebut tengah masuk dalam proses paten. Wahyu berharap penemuan tersebut bisa berguna bagi masyarakat kedepannya.

(Wahyu Aji)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×