kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tindaklanjuti Hasil G20 dengan Akselerasi Ekosistem Inovasi Bawa Multiplier Effect


Selasa, 27 Desember 2022 / 15:16 WIB
 Tindaklanjuti Hasil G20 dengan Akselerasi Ekosistem Inovasi Bawa Multiplier Effect
ILUSTRASI. Business Ecosystem Talks


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ada hal menarik di pengujung 2022, dari diskusi yang telah dilakukan oleh sekelompok komunitas inovasi nasional dengan masyarakat, dalam sebuah webinar pada Week-III Desember 2022.

Business Ecosystem Talks, mengambil tema Unlocking Collabs Opportunity, dimana membuka empat klas ruang diskusi menghangatkan kembali hasil G20 perlu ditindaklanjuti, antara lain membahas soal Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi hingga Bisnis.

Baca Juga: Kesuksesan G20 Harus Dimanfaatkan untuk Perkuat Ekonomi Tahun 2023

Dalam diskusi tersebut dibuka oleh Prof. Dr. Ir. Marsudi Wahyu Kisworo selaku Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional dan Komisaris Independen di salah satu Holding BUMN menerangkan bahwa Ekosistem Inovasi adalah sebagai Kewirausahaan Berorientasi Inovasi.

Corenya adalah entrepreuneurship, harus merupakan akselerasi dari Culture, Policy, Finance, Markets, Human Capital, termasuk semua support yang terkaitnya.

“Untuk kemandirian dan kemajuan bangsa ini harus ada akselerasi semua terkait ekosistem inovasi Indonesia yang terintegrasi secara nasional,” kata Prof. Dr. Ir. Marsudi Wahyu Kisworo dalam keterangannya diterima Selasa (27/12).

Pendekatan menarik tersebut, sejalan kemudian disampaikan oleh Achmad Soegiarto, sebagai Founder Accelerator.id dan Chief Strategy & Technology Officer Holding Kalla Group mengatakan, saatnya memprioritaskan akselerasi dan integrasi ekosistem inovasi nasional, khususnya Green Ecosystem dengan Green Technology.

“Merupakan perpaduan ideal dalam rangka mendukung komitmen kuat Indonesia menjadi negara maju pada usia emas 100 tahun Indonesia 2045, maupun Net Zero Emission (netralitas karbon) yang ditargetkan akan tercapai di tahun 2060 atau lebih awal,” ujarnya.

Dalam diskusi webinar menarik tersebut juga diikuti oleh empat startup nasional, merupakan wakil Top-20 dan Top-5 dari Kalla Startup Hunt 2022. Mereka memberikan pandangan-pandangan yang sama untuk masyarakat, perlu berperan aktif mengisi hasil G20, sejalan dengan antisipasi perubahan-perubahan yang akan terjadi, berpikir untuk Indonesia, merupakan contoh baik dalam penguatan ekosistem nasional.

Webinar tersebut membahas langsung bersama masyarakat, diikuti lebih dari 300 peserta, para Startup menjelaskan banyak memberi pandangan soal penguatan-penguatan untuk masyarakat ke depan dan solusinya.

Baca Juga: Hadapi Resesi Global, Ini Bekal yang Disiapkan Pemerintah

Antara lain, bidang Pendidikan bersama Mutiara Hikma M selaku CEO Educourse, terkait Finance dan Bisnis bersama Luqman El Hakiem Founder Sahamology, kesehatan bersama Nafi Putrawan selaku CEO & Co-Founder Psikku, dan penguatan ekonomi dan UMKM dengan Bayu Mahendra S. CEO dan Co-Founder Tumbasin.

Summary dan penutup disampaikan oleh expert marketing nasional Yuswohady, Managing Director Inventure bahwa di tengah market uncertainty belakangan ini ada tiga pilar yang harus diperhatikan. Yaitu, Leverage Brand Audience, Align Brand Identity, dan Synergize Brand Asset.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×