kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45897,29   -29,44   -3.18%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hadapi Resesi Global, Ini Bekal yang Disiapkan Pemerintah


Kamis, 15 Desember 2022 / 19:58 WIB
Hadapi Resesi Global, Ini Bekal yang Disiapkan Pemerintah
ILUSTRASI. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, dengan pertimbangan berbagai risiko global dan domestik, pihaknya masih optimis dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,2% yoy di tahun ini dan juga 5,3% yoy di tahun depan.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah ketidakpastian global dan penurunan ekonomi global, perekonomian Indonesia pada kuartal III-2022 justru menunjukkan pertumbuhan yang solid atau tercatat 5,72%. Hal ini didukung oleh berlanjutnya perbaikan domestik yang tercermin dari peningkatan konsumsi serta tingginya sektor ekspor.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, dengan pertimbangan berbagai risiko global dan domestik, pihaknya masih optimis dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,2% yoy di tahun ini dan juga 5,3% yoy di tahun depan.

"Saya ingin menyampaikan kembali bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat pada 2022 dapat menjadi bekal untuk menghadapi potensi resesi global pada 2023," ujar Airlangga dalam acara Bisnis Indonesia Business Challenges 2023 dengan tema Momentum Konsolidasi Ekonomi dan Politik, Kamis (15/12).

Baca Juga: Ketidakpastian Global Menghantui, Prospek Ekonomi Indonesia Masih Positif

Lebih lanjut, dirinya bilang, pemerintah terus mengambil langkah responsif dalam menjaga daya beli masyarakat di tengah tren kenaikan inflasi global.

Dengan fundamental yang kuat, ditambah meningkatnya posisi Indonesia di kancah ekonomi Internasional, pemerintah optimistis bahwa kebijakan program yang telah dicanangkan akan dapat mendorong kemajuan yang sangat signifikan di berbagai sektor perekonomian, serta dapat meredam tantangan global.

"Mobilitas masyarakat yang semakin pulih menjadi determinan utama untuk mendorong aktivitas ekonomi Indonesia," katanya.

Di tahun depan, Airlangga menyampaikan, pemerintah akan menindaklanjuti komitmen investasi yang dibuat untuk Indonesia sebagai hasil dari KTT G20 di Bali, mulai dari Just Energey Transistion Partnership sebesar US$ 20 miliar untuk energi besih di Indonesia.

Selain itu, ada juga Asia Zero Emission Community dengan komitmen penyediaan dana sebesar U$ 500 juta untuk Indonesia, dan Partnership for Global Infrastructure and Investment berupa pendanaan US$ 600 miliar dari negara-negara G7 dalam bentuk pinjaman dana hibah untuk proyek infrastruktur berkelanjutan bagi negara berkembang.

Baca Juga: Pemerintah Optimistis Pertumbuhan Ekonomi di Tahun 2023 Tetap Terjaga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×