kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Tim Ekonomi Prabowo Diharapkan Mampu Jembatani Kesenjangan Keuangan di Indonesia


Selasa, 15 Oktober 2024 / 21:10 WIB
Tim Ekonomi Prabowo Diharapkan Mampu Jembatani Kesenjangan Keuangan di Indonesia
Presiden Terpilih Prabowo Subianto (kiri) menyampaikan keterangan pers usai melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh di kediamannya di Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). Dalam rangka menjembatani kesenjangan di Indonesia perlu adanya inkluasi keuangan terutama bagi yang kurang terlayani.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Menjelang transisi pemerintahan baru pada 20 Oktober, Presiden terpilih Prabowo Subianto telah mulai menyusun kabinetnya. 

Pemerintahan baru ini memberikan kesempatan signifikan untuk menjembatani kesenjangan antara populasi yang kurang terlayani dengan layanan keuangan yang mudah diakses di Indonesia.

Dalam konteks ni, Ekonom senior dan Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah Rejalam menekankan pentingnya inklusi keuangan. 

Menurut Piter, akses terhadap layanan keuangan tetap menjadi hambatan signifikan bagi banyak orang Indonesia, terutama mereka yang berada di daerah pedesaan dan berpenghasilan rendah. Ia bilang, kabinet baru harus menerapkan kebijakan yang memfasilitasi akses keuangan bagi populasi yang kurang terlayani.

Baca Juga: Kenaikan Rasio Penerimaan Negara Tak Bisa Terwujud Tanpa Reformasi Menyeluruh

Piter menyoroti pentingnya lembaga keuangan yang inovatif, mencatat bahwa industri Layanan Keuangan Digital sedang berkembang pesat di Indonesia. Untuk itu, Perusahaan-perusahaan seperti KoinWorks dan Gopay menggambarkan bagaimana teknologi dapat menjembatani kesenjangan dalam akses keuangan.

Seagai contoh, KoinWorks baru-baru ini meluncurkan program edukatif untuk memberdayakan UMKM dan masyarakat dalam merayakan Bulan Inklusi Keuangan 2024. 

"Komitmen kami untuk memberikan layanan keuangan yang bertanggung jawab dan produktif tercermin dalam pendekatan inovatif kami," kata Benedicto Haryono, CEO dan Co-Founder KoinWorks Group dalam siaran pers, Selasa (15/10). 

Indeks literasi keuangan Indonesia berada di angka 65,43% dan indeks inklusi keuangan di 75,02%. Benedicto menambahkan, "Program kami bertujuan untuk mendidik dan memberdayakan individu agar dapat memanfaatkan layanan keuangan digital dengan bijak."

Baca Juga: Pekerjaan Rumah Menanti Tim Ekonomi Prabowo-Gibran

Piter juga menegaskan, bahwa mempromosikan inklusivitas melalui layanan keuangan digital tidak hanya meningkatkan kehidupan individu tetapi juga mendorong pembangunan ekonomi di Indonesia.

Dengan menjembatani kesenjangan akses keuangan, pemerintah baru dapat merangsang kewirausahaan dan meningkatkan produktivitas. Saat pemerintahan Prabowo bersiap untuk dilantik, integrasi teknologi dalam layanan keuangan menjadi sangat penting.

Untu ktu, kabinet yang akan datang memiliki kesempatan krusial untuk mempengaruhi akses keuangan bagi komunitas yang kurang terlayani, membuka jalan menuju masa depan keuangan yang lebih adil, serta berkontribusi pada pertumbuhan dan stabilitas ekonomi negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×