Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli
Di saat yg bersamaan memberikan stimulus fiskal berupa keringanan pajak dan bantuan sosial. Sebab dari sisi moneter, saat ini situasinya sudah mendukung seperti rupiah yang stabil dan suku bunga yang rendah.
Selain itu, sektor yang masih menggairahkan investasi adalah manufaktur terutama yang terkait pengolahan hasil tambang antara lain smelter nikel, tembaga, dan sebagainya. Dari sektor konsumsi yang bakal moncer adalah industri di bidan mie instan dan rokok.
Baca Juga: Tips sukses dari Miliarder Ray Dalio pendiri hedge fund terbesar di dunia
“Karena di saat situasi susah, orang cenderung downgrade makanan dan merokok. Cukai rokok yang baru pun akan implementasi tahun depan. Jadi masih ada sekitar tiga bulan untuk rokok,” kata Luthfi kepada Kontan.co.id, Rabu (6/11).
Sementara, Bhima menganggap sektor yang ada harapan sebagian besar berasal dari jasa restoran, jasa transportasi, pergudangan, listrik air gas. Untuk manufaktur investasi di sektor pakaian jadi, dan industri makanan minuman serta industri barang logam non-mesin.
Baca Juga: Mengapa Elon Musk mengatakan liburan akan membunuhmu?
Baca Juga: Jeff Bezos akan membayar pajak Rp 91 triliun per tahun bila Warren jadi Presiden AS
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News