kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45887,73   13,33   1.52%
  • EMAS1.365.000 0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tidak Cuma Pusat Data, Lebih dari 40 Lembaga di Indonesia Terkena Serangan Siber


Rabu, 26 Juni 2024 / 20:40 WIB
 Tidak Cuma Pusat Data, Lebih dari 40 Lembaga di Indonesia Terkena Serangan Siber
ILUSTRASI.   ilustrasi shutterstock serangan virus komputer, hack, cyber attack, hacker


Sumber: Reuters | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA, 26 Juni (Reuters) - Lebih dari 40 lembaga di Indonesia, termasuk kementerian yang mengawasi imigrasi, terdampak oleh serangan siber pada pusat data negara, kata seorang pejabat pada hari Rabu.

Serangan siber terbaru ini, yang merupakan yang terburuk yang dialami negara ini dalam beberapa tahun terakhir, mengganggu layanan imigrasi dan mempengaruhi operasional di bandara-bandara besar di Indonesia selama beberapa hari.

Sebanyak 44 lembaga pemerintah, termasuk kementerian-kementerian kunci, menjadi target serangan ransomware tersebut, ujar Usman Kansong, seorang pejabat dari kementerian komunikasi.

Baca Juga: Pusat Data Nasional Kena Serangan Siber, Pelaku Minta Tebusan US$ 8 Juta

Data di lima lembaga, termasuk layanan imigrasi dan kementerian koordinator bidang investasi, telah dipulihkan, dan pemerintah sedang bekerja untuk memulihkan data di 39 lembaga lainnya, katanya.

"Kami berharap data di 18 lembaga pemerintah dapat dipulihkan pada akhir bulan ini," kata Usman.

Dalam konferensi pers bersama dengan kementerian, direktur Telkom Group Harlan Wijanarko mencoba meyakinkan masyarakat Indonesia dengan mengatakan bahwa data mereka aman.

"Kami telah mengisolasi sistem di pusat data nasional sehingga tidak ada yang dapat masuk ke dalamnya. Kami memutus akses dari luar," katanya, seraya menambahkan bahwa mereka masih menyelidiki penyebab serangan tersebut.

Telkom Group mengoperasikan dua pusat data besar di Indonesia, satu di ibu kota Jakarta dan satu lagi di Surabaya.

Baca Juga: NTT Data Bangun Gedung Jaringan Pusat Data Baru di Indonesia

Semua lembaga pemerintah di Indonesia bergantung pada pusat data ini untuk menyimpan data. Pusat data Surabaya menjadi target serangan.

Kementerian komunikasi Indonesia mengumumkan awal pekan ini bahwa penyerang telah menggunakan perangkat lunak berbahaya bernama Lockbit 3.0 dan meminta tebusan sebesar $8 juta, yang ditolak oleh pemerintah.

Kelompok kejahatan siber Lockbit terkenal karena menggunakan ransomware untuk memeras korbannya secara digital.

Perangkat lunak tebusan bekerja dengan mengenkripsi data korban. Para peretas dapat menawarkan kunci untuk membuka data tersebut dengan imbalan pembayaran jutaan dolar, biasanya melalui mata uang kripto.

Selanjutnya: Nonton Streaming Ukraina vs Belgia Jam 23.00 dan Prediksi di Euro 2024

Menarik Dibaca: Sebelum Membeli, Simak Cara Memilih Laptop Gaming yang Tepat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×