kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.907.000   -17.000   -0,88%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Pusat Data Nasional Diretas, Ada 44 Tenant Layanan Instansi Kena Dampak


Rabu, 26 Juni 2024 / 19:10 WIB
Pusat Data Nasional Diretas, Ada 44 Tenant Layanan Instansi Kena Dampak
Direktur Network dan IT Solution Telkom Indonesia Herlan Wijarnako (tengah) bersama Direktur Jendral IKP Kementerian Kominfo Usman Kansong (kanan) dan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Letjen (Purn) TNI Hinsa Siburian (kiri) menyampaikan perkembangan penanganan gangguan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Jakarta, Rabu (26/6/2024).


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Telkom Indonesia buka suara mengenai perkembangan penanganan serangan siber terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 yang berlokasi di Surabaya.

Direktur Network dan IT Solution PT Telkom Indonesia, Herlan Wijanarko mengatakan bahwa pihaknya masih berupaya memulihkan beberapa layanan yang terdampak dari serangan ini.

Baca Juga: Server PDN Diserang, Apakah Ada Dampak Terhadap Perbankan?

Menurut Herlan, terdapat 44 tenant instansi pusat hingga daerah yang sedang dalam proses pemulihan layanan sejak serangan siber terhadap PDNS ini berlangsung.

"Kami mengidentifikasi kurang lebih ada 44 tenant, dan kami berupaya untuk mengaktifkan kembali layanan mereka," jelas Herlan dalam konferensi pers di Kantor Kemenkominfo, Rabu (26/6).

Herlan memastikan upaya pemulihan ini akan segera dirampungkan. Saat ini, pihaknya telah mengidentifikasi tenant yang memiliki cadangan data di Surabaya maupun Batam.

Namun, dari proses tersebut, ditemukan beberapa tenant instansi yang tidak memiliki cadangan data.

Baca Juga: Pemerintah Dinilai Gagal Merespons Serangan Terhadap Pusat Data Nasional

Oleh karena itu, upaya yang dilakukan adalah melakukan registrasi ulang dan membangun data baru dari instansi yang tidak memiliki data cadangan. Herlan juga memastikan bahwa data yang akan dibangun nanti memiliki keamanan yang lebih kuat dibanding sebelumnya.

"Kami setup ulang, kami implementasikan semua aspek keamanan dengan prosedur yang membuat lebih aman, kemudian kami akan membangun ulang di lingkungan yang baru," pungkas Herlan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×