kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pusat Data Nasional Diretas, Ada 44 Tenant Layanan Instansi Kena Dampak


Rabu, 26 Juni 2024 / 19:10 WIB
Pusat Data Nasional Diretas, Ada 44 Tenant Layanan Instansi Kena Dampak
Direktur Network dan IT Solution Telkom Indonesia Herlan Wijarnako (tengah) bersama Direktur Jendral IKP Kementerian Kominfo Usman Kansong (kanan) dan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Letjen (Purn) TNI Hinsa Siburian (kiri) menyampaikan perkembangan penanganan gangguan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Jakarta, Rabu (26/6/2024).


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Telkom Indonesia buka suara mengenai perkembangan penanganan serangan siber terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 yang berlokasi di Surabaya.

Direktur Network dan IT Solution PT Telkom Indonesia, Herlan Wijanarko mengatakan bahwa pihaknya masih berupaya memulihkan beberapa layanan yang terdampak dari serangan ini.

Baca Juga: Server PDN Diserang, Apakah Ada Dampak Terhadap Perbankan?

Menurut Herlan, terdapat 44 tenant instansi pusat hingga daerah yang sedang dalam proses pemulihan layanan sejak serangan siber terhadap PDNS ini berlangsung.

"Kami mengidentifikasi kurang lebih ada 44 tenant, dan kami berupaya untuk mengaktifkan kembali layanan mereka," jelas Herlan dalam konferensi pers di Kantor Kemenkominfo, Rabu (26/6).

Herlan memastikan upaya pemulihan ini akan segera dirampungkan. Saat ini, pihaknya telah mengidentifikasi tenant yang memiliki cadangan data di Surabaya maupun Batam.

Namun, dari proses tersebut, ditemukan beberapa tenant instansi yang tidak memiliki cadangan data.

Baca Juga: Pemerintah Dinilai Gagal Merespons Serangan Terhadap Pusat Data Nasional

Oleh karena itu, upaya yang dilakukan adalah melakukan registrasi ulang dan membangun data baru dari instansi yang tidak memiliki data cadangan. Herlan juga memastikan bahwa data yang akan dibangun nanti memiliki keamanan yang lebih kuat dibanding sebelumnya.

"Kami setup ulang, kami implementasikan semua aspek keamanan dengan prosedur yang membuat lebih aman, kemudian kami akan membangun ulang di lingkungan yang baru," pungkas Herlan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×