Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah pada kuartal II-2019 akan menggelontorkan dana gaji ke-13 dan Tunjangan Hari Raya (THR) untuk Aparatur Sipil Negara (ASN). Kementerian Keuangan (Kemkeu) mengonfirmasi dana yang digelontorkan mencapai Rp 40 triliun.
Ekonom Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan gaji ke-13 dan THR memiliki dampak yang lumayan besar ke konsumsi rumah tangga di kuartal II-2019. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga diperkirakan naik ke level 5,1%-5,2% dari yang kuartal sebelumnya 5,01%.
"Selain itu belanja pemerintah juga tumbuh positif," jelas Bhima saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (12/5).
Bhima memprediksi pertumbuhan di atas 5% seiring kenaikan alokasi THR dan gaji ke-13 sebesar 11,7%. Dengan demikian pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2019 bisa mencapai 5,2% apalagi ditambah faktor musiman puasa dan lebaran.
"Tantangannya adalah mengendalikan inflasi khususnya pangan dan tarif angkutan udara," jelas Bhima.
Kenaikan THR dan gaji ke-13 akan efektif apabila inflasi rendah sehingga daya beli masyarakat tinggi dan langsung dibelanjakan untuk kebutuhan lebaran. Apabila inflasi tinggi dikhawatirkan efek THR dan gaji ke-13 menjadi terbatas dan uang lebih banyak disimpan.
Puncak inflasi akan terjadi di bulan Juni. Diperkirakan hampir semua komoditas mengalami kenaikan harga. Penyumbang terbesar dalam kenaikan inflasi antara lain bahan makanan, makanan jadi, pakaian jadi dan tarif angkutan. Bhima memprediksi inflasi secara bulanan pada Juni 2019 mencapai 0,6%-0,7%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News