Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, optimistis, perekonomian khususnya sektor UMKM terus membaik. Hal ini perlu terus ditingkatkan salah satunya dengan mengoptimalkan peran teknologi digital.
"Namun, kita harus terus optimis, berbagai survei menunjukkan adanya indikasi perbaikan belanja masyarakat di awal 2021. UMKM digital produktif merupakan kunci pemulihan ekonomi," kata Menteri Teten, Senin (19/4).
Hasil survei World Bank 2021 menunjukkan bahwa 59,2% responden bermata pencaharian wiraswasta dan 74,1% mengandalkan penjualan online sebagai pendapatan utama. Namun, 51% di antaranya adalah reseller. Produsen baru mencapai 11%.
“Hal ini menjadi fokus kita bagaimana meningkatkan UMKM produsen dalam ekosistem digital," ujar Teten.
Baca Juga: Isu reshuffle menghangat, berikut menteri yang kinerjanya dinilai kurang menonjol
Teten menuturkan, pihaknya tengah memperkuat memperkuat KUMKM. Antara lain, dalam peningkatan kapasitas UMKM dilaksanakan melalui penguatan database, peningkatan kualitas SDM, pengembangan Kawasan/klaster terpadu UMKM.
Sementara dalam perluasan pasar dilaksanakan melalui Kampanye Bangga Buatan Indonesia (BBI), onboarding platform pengadaan barang dan jasa (LKPP, PaDI), Live Shopping, Sistem Informasi Ekspor UMKM, hingga penyediaan ruang 30% infrastruktur publik bagi UMKM.
Sedangkan dalam pengembangan kewirausahaan, pemerintah tengah menyusun Rancangan Perpres Pengembangan Kewirausahaan Nasional sekaligus turunan dari UU Cipta Kerja dan PP no 7/2021.
“Kami sebagai koordinator mengorkestrasi berbagai pihak terkait secara terintegrasi untuk mencapai target wirausaha muda mapan dengan inovasi, teknologi, berkelanjutan dan menciptakan lapangan kerja," ucap Teten.
Terlebih lagi, data Survei Angkatan Kerja Nasional atau Sakernas BPS, menunjukkan bahwa dampak pandemi Covid 19 meningkatkan jumlah pekerja informal sebesar 1,18 juta atau 2,62 persen dibandingkan tahun 2019. Sedangkan rasio kewirausahaan di Indonesia saat ini sebesar 3,47% (relatif rendah dibandingkan Thailand 4,26%, Malaysia 4,74%, Singapura 8,76%).
"Kewirausahaan menjadi solusi untuk menyerap pekerja informal," pungkas Teten.
Selanjutnya: Kementerian Koperasi dan UKM: Indonesia berpotensi jadi pusat ekonomi syariah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News