kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tertinggal dari negara APEC, kontribusi ekspor UKM Indonesia cuma 14,37%


Senin, 19 April 2021 / 16:00 WIB
Tertinggal dari negara APEC, kontribusi ekspor UKM Indonesia cuma 14,37%
ILUSTRASI. Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, kontribusi ekspor UKM Indonesia cuma 14,37%, tertinggal dari negara APEC.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendorong seluruh stakeholder terkait untuk meningkatkan kontribusi UKM dalam ekspor Indonesia.

Teten mengatakan, UMKM telah berkontribusi 60% terhadap produk domestik bruto (PDB) dan penyerapan tenaga kerja sebesar 97%. Meski begitu, kontribusi UKM dalam ekspor Indonesia perlu ditingkatkan.

“Kontribusi ekspor UMKM masih relatif rendah yaitu 14,37%. Tetapi ini masih tertinggal dari negara-negara APEC yang sudah mencapai 35%,” ujar Teten dalam konferensi memacu ekspor UKM, Senin (19/4).

Teten menerangkan, 86% eksportir merupakan pelaku usaha besar. Kesulitan UKM dalam menembus pasar ekspor diantaranya, minimnya pengetahuan tentang pasar luar negeri, kualitas produk, kapasitas produksi, biaya sertifikasi yang tidak murah, hingga kendala logistik.

“Kolaborasi saat ini saya kira bisa kita cari solusi dengan cepat,” ujar Teten.

Baca Juga: MenkopUKM dorong UMKM dan koperasi masuk rantai pasok industri komponen otomotif

Lebih lanjut, Teten menuturkan, pihaknya tengah menyiapkan Perpres tentang pengembangan kewirausahaan. Hal ini karena pemerintah ingin menambah wirausaha baru, dimana saat ini wirausaha Indonesia masih sekitar 3,74%. Padahal untuk menjadi negara maju dibutuhkan setidaknya 4% wirausahawan atau entrepreneur.

“Target kita dengan Perpres kewirausahaan ini, mencetak wirausaha baru yang unggul,” terang Teten.

Selain itu, Teten mengatakan, pemerintah akan fokus menyiapkan UMKM masa depan dari kalangan muda yang terdidik. Hal ini karena persaingan ekonomi kedepan akan dimenangkan oleh mereka yang kreatif, inovatif dan terkait penerapan teknologi. “Pendekatan kami pendekatan inkubasi,” ujar Teten.

Sementara itu, Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nizam mengatakan, pihaknya juga sedang mengakselerasi lahirnya wirausahawan atau entrepreneur baru dari kampus. Mulai dari inkubasi kewirausahaan di kampus, akselerasi, kemudian dipertemukan dengan venture capital dan pendampingan bekerjasama dengan Kadin atau Hipmi.

“Target kami 10.000 an bisa lahir dari kampus tiap tahunnya,” ujar Nizam.

Selanjutnya: Teten: UMKM yang terdampak pandemi korona tidak sampai jutaan orang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×