kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45922,74   -8,61   -0.92%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Teten: UMKM yang terdampak pandemi korona tidak sampai jutaan orang


Senin, 12 April 2021 / 19:35 WIB
Teten: UMKM yang terdampak pandemi korona tidak sampai jutaan orang
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Teten Masduki.


Reporter: Barly Haliem | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Koperasi dan UKM memberi penjelasan terkait adanya klaim yang menyebut ada sekitar 30 juta UMKM yang gulung tikar selama pandemi berlangsung. Pernyataan tersebut diungkapkan olah Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) belum lama berselang.

Menurut Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional Biro Pusat Statistik (Sakernas BPS), ada perubahan jumlah pelaku usaha mikro dan usaha kecil  di tahun 2019 dan 2020.

Untuk pelaku usaha ultra mikro yang  berusaha sendiri dan  tidak dibantu oleh buruh pada 2020 jumahnya sudah 26,17 juta orang, atau ada tambahan 48.527 orang (0,19%) dari  jumlah tahun 2019 yang sebanyak 26,13 juta orang.

Kemudian untuk pelaku usaha mikro, ini artinya yang dibantu buruh tidak tetap, pada 2020 jumlahnya mencapai 20,07 juta pelaku usaha mikro, yangn aratinya bertambah 5,98% atau ada tambahan 1,13 juta pelaku usaha mikroo dari tahun 2019 yang sebanyak 18,94 juta pelaku usaha mikro.

“Kenaikan jumlah pelaku usaha ultra mikro dan mikro  tersebut dipicu oleh berkurangnya kesempatan kerja atau berkurangnya pekerja di sektor formal,” tutur Teten kepada KONTAN, belum lama ini.

Baca Juga: Kementerian Koperasi dan UKM: Indonesia berpotensi jadi pusat ekonomi syariah

Berkurangnya kesempatan kerja di sektor formal tersebut jumlahnya sebanyak 5,6 juta orang. Sehingga jumlah pekerja formal pada 2020 menjadi 46.72 juta orang dari 52,34 juta orang pada 2019.

Sementara pelaku usaha mikro ( mendekati kecil) dan pelaku usaha kecil berkurang 1,13 juta orang ( 9,24%) dari 4,46 juta pada 2019 menjadi 4,05 juta orang pada 2020.

Dari data Sakernas tersebut, kata Teten, terjadi pengurangan usaha usaha mikro dan usaha kecil dengan jumlah 412.390 pelaku usaha. “Jadi tidak melampaui jutaan orang apalagi sampai 30 juta,” tandasnya.

Sekedar catatan, sampel Sakernas Februari 2020 (Semester I) ada 7.500 blok sensus (BS) atau 75.000 rumah tangga untuk memperoleh estimasi data hingga tingkat provinsi. Sementara pada Agustus 2020, besarnya sampel sebanyak 30.000 blok sensus yang terdiri dari 7.500 blok sensus sampel Sakernas di semester II dan 22.500 blok sensus pada sampel Sakernas Tahunan.

Selanjutnya: Perubahan plafon kredit akan mendorong UMKM naik kelas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×