Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli
Sri Mulyani mengatakan ada lima hal yang menjadi batu sandungan penerimaan pajak. Pertama, kontraksi kegiatan impor dan perlambatan penyerahan barang dalam negeri penekan sektor manufaktur dan sektor perdagangan dengan realisasi masing-masing Rp 126,14 triliun dan Rp 84,91 triliun.
Kedua, realisasi sektor jasa keuangan hanya Rp 63,36 triliun karena mulai terpukul oleh perlambatan kredit dan meningkatnya non performing loan (NPL). Ketiga, penurunan harga komoditas masih berlanjut dan makin menekan sektor pertambangan dengan realisasi Rp 18,66 triliun.
Baca Juga: UPDATE terkini: Jakarta tidak gelar pembuatan SIM gratis pada 1 Juli 2020
Keempat, penurunan kegiatan konstruksi dan penjualan property masih menekan sektor konstruksi dan real estat dengan pencapaian Rp 27,63 triliun.
Kelima, penurunan pengguna transportasi dan pembangunan sarana penunjang masih terus menggerus penerimaan sektor transportasi dan pergudangan yang realisasinya sebesar Rp 19,99 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News