Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Pemerintah Provinisi DKI Jakarta menggelar Unjuk Laga Atraksi Panggung (ULAP) 2013 di kawasan Kanal Banjir Timur (KBT), yang akan berlangsung selama dua hari hingga Minggu (15/12/2013).
Acara yang dimulai pada Sabtu (14/12/2013) tersebut, bertujuan memperkenalkan KBT sebagai lokasi pariwisata air bagi masyarakat Ibukota ke depannya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Arie Budhiman mengatakan, kawasan KBT yang mudah diakses masyarakat berpotensi untuk dikembangkan jadi lokasi pariwisata.
"Kita mengajak asosiasi-asosiasi industri pariwisata ke sana agar mereka melihat dan nantinya mereka dapat menjadikan KBT itu sebagai paket wisata," kata Arie, Sabtu (14/12/2013).
Arie mengatakan, diperlukan suatu model hiburan untuk menjadikan KBT sebagai lokasi pariwisata di wilayah Jakarta Timur. Salah satunya yakni memberikan suguhan pergelaran kesenian dan budaya seperti yang dilakukan dalam ULAP 2013 di KBT tersebut.
Selain kesenian dan budaya, nantinya, akan dicarikan model yang tepat agar KBT menjadi tujuan wisata yang khas, misalnya potensi wisata airnya. "Kita berharap komunitas yang ada memanfaatkan KBT jadi pusat pariwisata di wilayah timur, dan juga menarik karena punya potensi wisata air," ujar Arie.
KBT dilengkapi perlintasan khusus sepeda dan jalur yang dapat digunakan masyarakat untuk melakukan olahraga jalan santai. Arie menekankan pentingnya pemeliharaan lingkungan untuk memulai hal tersebut, seperti yang dilakukan dalam ULAP kali ini. Acara itu diawali dengan kepedulian lingkungan yang bekerja sama dengan Marinir TNI AL dengan melakukan aksi bersih-bersih.
Untuk menangani pedagang kaki lima (PKL) yang berpotensi tidak tertib, Arie mengatakan pihaknya dapat bekerja sama dengan Dinas Koperasi Usaha Kecil Mikro Menengah dan Perdagangan untuk menerapkan sistem zonasi. Meski bukan domain Dinas Pariwisata, dia berharap PKL yang ada bisa tertib dan menjaga kebersihan.
Mengembangkan daerah wisata di DKI, kata Arie, juga merupakan salah sati visi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk menjadikan Jakarta sebagai kota berbudaya. Ruang publik, lanjut Arie, dapat dikembangkan menjadi pusat atraksi seni dan budaya, seperti yang sudah pernah dilakukan di Monas.
"Nanti juga berlanjut di waduk seperti Ria Rio, Pluit atau waduk yang ada di Jakarta Barat itu. Tetapi dengan kegiatan yang ramah lingkungan dan ada aktivitas kesenian dan budaya," ujar Arie.
Lantaran KBT memiliki jalur yang panjang, dirinya mengatakan titik-titik yang memungkinkan untuk dikembangkan pariwisatanya akan ditentukan kemudian. Seaat ini baru merupakan model awal. Ia berharap, acara yang menarik wisata itu dapat dilangsungkan setiap minggu dan tetap berlanjut. Semua pihak seperti BUMN atau BUMD atau swasta bisa saja terlibat.
Sejauh ini Arie belum menargetkan berapa pengunjung yang dapat terserap bila KBT dijadikan kawasan pariwisata. "Angkanya belum definitif, tapi bisa dilihat dari seperti yang ada di acara tadi itu," ujarnya.
Pantauan Kompas.com, berbagai aktivitas diselenggarakan meliputi kesenian Palang Pintu, Nyayian Lagu Betawi, Tari Betawi, Lomba Menyanyi, Pencak Silat, Marawis, Qasidah, dan lainnya. Disediakan pula berbagai jajanan kuliner.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News