Reporter: Fahriyadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) berencana untuk segera menetapkan pemenang tender proyek sodetan Ciliwung yang digagas sejak awal tahun ini.
Hal itu disampaikan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane Kementerian PU, Imam Santoso, akhir pekan lalu.
Imam mengatakan proyek bernilai Rp 500 miliar ini saat ini masih tender dan diperkirakan pemenangnya sudah ada pada pekan ini atau pekan depan.
"Ada 5 kontraktor peserta lelang, tapi kami belum bisa umumkan karena tahapan belum selesai," ujar Imam. Ia pun memastikan proyek ini akan menggunakan metode tunneling (pengeboran).
Sodetan Ciliwung sendiri menjadi bagian dari proyek penanggulangan banjir Jakarta dengan melakukan normalisasi terhadap sungai yang mengaliri air dari wilayah Bogor ke Jakarta tersebut.
Total nilai proyek keseluruhan mencapai Rp 1,9 triliun dan dibagi menjadi 5 paket, yakni 4 paket normalisasi Ciliwung dan 1 paket pembangunan Sodetan sepanjang 2,15 kilometer (km).
Untuk proyek normalisasi Ciliwung, Imam memastikan tender 4 paket pekerjaan sudah selesai, namun kontrak belum bisa dilakukan karena izin multiyears atau tahun jamak belum keluar dari Kementerian Keuangan.
Menteri PU, Djoko Kirmanto dalam kesempatan terpisah mengatakan telah berbicara dengan Menteri Keuangan perihal proses tender yang sudah rampung dan kontrak kerja akan diselenggarakan.
Kontrak empat paket senilai Rp 1,2 triliun itu mandek lantaran izin multiyears yang belum berani dikeluarkan Menteri Keuangan.
Menurut Djoko, Kemenkeu memang sedang mengevaluasi Peraturan Menteri Keuangan (PMK) tentang izin multiyears ini menyusul terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) No.45 tahun 2013 tentang tata cara pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara.
Dengan adanya regulasi ini maka peroyek tahun jamak tidak perlu lagi melalui Kemenkeu, melainkan langsung wewenang Kementerian teknis terkait.
Seperti diketahui, proyek normalisasi Ciliwung hadir sebagai kebijakan yang diambil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk mengatasi banjir Jakarta pada Januari 2013 lalu.
Proyek direktif Presiden ini meliputi normalisasi dan pembangunan sodetan untuk menyalurkan air dari Ciliwung menjuju Kanal Banjir Timur (KBT).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News