kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.942.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.521   96,00   0,58%
  • IDX 6.783   -123,74   -1,79%
  • KOMPAS100 979   -18,16   -1,82%
  • LQ45 753   -11,75   -1,54%
  • ISSI 221   -4,34   -1,93%
  • IDX30 390   -7,13   -1,80%
  • IDXHIDIV20 457   -8,63   -1,85%
  • IDX80 110   -1,86   -1,66%
  • IDXV30 113   -2,00   -1,73%
  • IDXQ30 126   -2,35   -1,83%

Target Rasio Utang di Bawah 40% PDB Terancam Meleset, Ini Peringatan AMRO


Senin, 23 Juni 2025 / 11:40 WIB
Target Rasio Utang di Bawah 40% PDB Terancam Meleset, Ini Peringatan AMRO
ILUSTRASI. ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO) memperkirakan bahwa utang pemerintah dalam jangka menengah dapat mencapai 42% PDB.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Lembaga riset ekonomi kawasan ASEAN+3, AMRO (ASEAN+3 Macroeconomic Research Office), mengeluarkan peringatan mengenai potensi meningkatnya rasio utang pemerintah Indonesia hingga 42% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dalam jangka menengah. 

Proyeksi ini disampaikan di tengah target resmi pemerintah yang ingin menjaga utang tetap di bawah 40% dari PDB.

Dalam laporan terbarunya, AMRO menyatakan bahwa meskipun pemerintah telah merancang strategi fiskal untuk menurunkan defisit dari 2,5% PDB pada 2025 menjadi 2,1–2,3% pada 2029, perhitungan ini belum memasukkan kebijakan-kebijakan baru yang diperkenalkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

"Staf AMRO memperkirakan bahwa utang pemerintah dalam jangka menengah dapat mencapai 42% PDB," tulis AMRO dalam laporannya, dikutip Senin (23/6).

Baca Juga: Bank Dunia Ramal Rasio Utang RI Naik Jadi 40,1% dari PDB, Defisit APBN Bisa Bengkak

Penyebab utamanya adalah meningkatnya defisit primer serta biaya pinjaman (borrowing cost) yang lebih tinggi, meskipun perekonomian Indonesia diperkirakan tetap tumbuh kuat.

Pemerintah saat ini tengah mengandalkan reformasi administrasi penerimaan negara, termasuk melalui implementasi Core Tax Administration System (CTAS), guna meningkatkan rasio pendapatan negara ke 12,7% hingga 13,7% PDB pada 2029. 

Namun, dengan munculnya program-program baru yang membutuhkan alokasi anggaran besar, seperti makan siang gratis, ketahanan pangan, dan peningkatan pertahanan, konsolidasi fiskal bisa menjadi semakin menantang.

Selanjutnya: Cum Date Hari Ini (23/6), Yield Dividen Saham Ini 6x Bunga Deposito BCA

Menarik Dibaca: Katalog Promo Alfamidi Hemat Satu Pekan 23-29 Juni 2025, Kanzler Diskon Rp 15.400!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×