kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Target pertumbuhan ekonomi 2020 dipatok 5,3%, Gerindra: Pemerintah terlalu ambisius


Kamis, 22 Agustus 2019 / 13:08 WIB
Target pertumbuhan ekonomi 2020 dipatok 5,3%, Gerindra: Pemerintah terlalu ambisius


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Partai Gerindra mengkritisi Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020. Menurut partai yang diketuai oleh Prabowo Subianto itu perintah terlalu optimistis.

Anggota fraksi Partai Gerindra Bambang Haryo Soekartono mengatakan target pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2020 sebesar 5,3% terlalu ambisius. Dia berkaca sejak tahun 2014 sampai semester I 2019 proyeksi pertumbuhan ekonomi selalu di bawah target.

Baca Juga: LPEM FEB UI menilai BI perlu menahan suku bunga kebijakan di 5,75%

“Target pertumbuhan ekonomi pada 2020 terlalu ambisius. Penerimaan pajak terus meleset, sementara belanja negara tidak tepat sasaran,” kata Bambang dalam Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), di gedung MPR/DPR RI, Jakarta, Kamis (22/8).

Lebih lanjut, Bambang mengamati penerimaan pajak Indonesia masih rendah dibanding negara berkembang lainnya. Realisasi penerimaan pajak tidak pernah sesuai target sejak tahun 2014. Padahal penerimaan negara 80% dari pajak.

Bambang menambahkan utang negara yang agresif tidak sekuat pertumbuhan ekonomi. Menurutnya utang merupakan tameng atas kegagalan penerimaan pajak. “Kegagalan pemerintah dalam penerimaan pajak dapat mengganggu penerimaan negara,” ujarnya.

Baca Juga: Fitch Ratings perkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan hanya 5,1%

Untuk itu, Bambang menyarankan tahun depan pemerintah perlu membenahi sistem perpajakan. Misalnya dengan realisasi pemisahan Direktorat Jendral Pajak (DJP) dari Kementerian Keuangan (Kemkeu). Dia menganggap langkah tersebut mampu merambah potensi penerimaan pajak.

“Pemerintah harus mengoptimalkan penerimaan pajak, agar penerimaan negara tidak bergantung pada utang,” tutur Bambang.




TERBARU

[X]
×