kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Target Airlangga Hartarto RUU Cipta Kerja disahkan EoDB RI naik ke 51


Selasa, 18 Februari 2020 / 13:31 WIB
Target Airlangga Hartarto RUU Cipta Kerja disahkan EoDB RI naik ke 51
ILUSTRASI. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah) menyerahkan surat presiden (surpres) tentang Rancangan Undang-undang (RUU) Cipta Kerja kepada pimpinan DPR Puan Maharani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (12/2/2020). Surpres b


Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar

Sebelumnya Airlangga Hartarto menuding salah satu sebab peringkat kemudahan berusaha di Indonesia atau Ease of Doing Business (EoDB) susah naik lantaran Pemerintah provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Kota Surabaya enggan menerapkan layanan investasi satu pintu di online single submision (OSS). Padahal survei EoDB itu dilakukan di dua wilayah ini.

Walhasil peringkat EoDB Indonesia pada 2020 ini tetap bertengger di level 73. Sebelumnya pada 2018 peringkat EoDB Indonesia sempat menanjak ke level 72, atau naik 19 peringkat dibandingkan posisi 2017 yang ada di peringkat 91. Sementara jika dibandingkan dengan tahun 2016 EoDB Indoensia masih ada di peringkat 106 atau menanjak 34 peringkat dalam dua tahun. 
 
 
Padahal dengan menerapkan OSS Airlangga Hartarto mengharapkan bis menjadi terobosan untuk memperbaiki peringkat EoDB Indonesia ini. "Saat pemerintah menerapkan Online Single Submision (OSS) kemarin, pemerintah DKI Jakarta maupun Surabaya (Pemerintah Kota) tidak melaksanakan OSS itu. Dengan Surabaya dan DKI Jakarta tidak melakukan itu, maka Ease of Doing Business (EoDB) kita macet," kata Airlangga.
 

Baca Juga: Omnibus law mudahkan UMKM dirikan PT, seberapa efektif?

 
Sebagai gambaran berikut penilaian EoDB 2020 berdasarkan kategori
1. Memulai bisnis baru 140
2. Kemudahan perizinan konstruksi (Izin mendirikan bangunan) 110
3. Akses energi listrik 33
4. Pendaftaran hak cipta 106
5. Kemudahan akses kredit 48
6. Perlindungan investor minoritas 37
7. Kemudahan bayar pajak 81
8. Perdagangan luar negeri 116
9. Penegakan hukum kontrak 139
10. Kepastian pengembalian piutang gagal bayar (kepailitan) 38
Kota: yang disurvei Jakarta dan Surabaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×