Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Isu perombakan kabinet atau reshuffle Kabinet Merah Putih kembali menghangat setelah Presiden Prabowo Subianto memanggil Menteri Kesehatan Budi Gunadi ke Istana pada Selasa (3/6/2025).
Seperti diketahui, Menkes saat ini tengah berseteru dengan kalangan dekan dan para guru besar dan kedokteran. Belum lama ini, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) menyampaikan sejumlah gugatan kepada Menkes.
Salah satu gugatannya adalah meminta Budi Gunadi Sadikin dicopot dari posisinya sebagai Menteri Kesehatan. Ikatan alumni FKUI juga mendesak pemerintah untuk mengevaluasi ulang kebijakan-kebijakan kesehatan yang tidak prorakyat tapi pro-kepentingan sesaat.
Baca Juga: Tanggapi Isu Reshuffle Kabinet, Ini Respons Presiden Prabowo
Gugatan itu disampaikan sebagai buntut dari berbagai gesekan yang terjadi antara institusi pendidikan kedokteran dan Kementerian Kesehatan.
Terkait isu reshuffle tersebut, Budi Gunadi enggan meresponsnnya saat ditanya pers usai bertemu Prabowo lebih dari dua jam di Istana Kepresidenan Selasa kemarin.
"Wah, itu haknya beliau. Tanya beliau ya," ujarnya Budi seperti dikutip dari Kompas.com.
Menkes juga tidak menjawab apakah ia mendapatkan teguran dari Prabowo imbas pernyataan kontroversialnya di muka publik. Termasuk terkait warga berpendapatan Rp 15 juta lebih sehat dibandingkan Rp 5 juta.
Begitu juga terkait laki-laki dengan ukuran celana jenas 33-34 lebih cepat menghadap Allah. Tapi Budi justru mengaku dirinya mendapatkan senyuman dari Presiden.
Baca Juga: Istana Buka Suara Soal Kabar Reshuffle Kabinet
Terkati hal ini, Praktisi ilmu komunikasi, Algooth Putranto, menilai kebijakan yang dibuat Menkes kerap kali menimbulkan polemik. Menjadi hal yang wajar menurutnya jika kemudian Menkes dirumorkan masuk radar reshuffle usai bertemu Presiden.
"Ketika sudah menjadi pejabat publik, gaya berkomunikasi itu harus diperhatikan. Apalagi berkaitan dengan kebijakan yang berdampak langsung pada ekosistemnya maupun masyarakat secara umum," kata Algooth seperti dikutip dari Tribunnews.
Menurut Algooth, komunikasi Menkes soal perbedaan gaji yang menentukan kesehatan dan kepintaran serta ukuran celana yang lebih cepat menghadap Allah sungguh beresiko.
Algooth juga menyoroti latar belakang dari Budi Gunadi Sadikin yang bukan berasal dari lingkungan ilmu kedokteran.
Seperti diketahui, Budi Gunadi merupakan lulusan Jurusan Fisika Nuklir Institut Teknologi Bandung yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN. Sebelumnya Budi Gunadi adalah bangkir dan pernah menjabat Direktur Utama PT Inalaum dan PT Bank Mandiri Tbk.
Baca Juga: Arti Reshuffle Kabinet oleh Presiden, Sejarah di Indonesia, dan Tujuan Kebijakan
Sementara itu, mengutip Kompas.com, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menyatakan, rapat terbatas antara Presiden Prabowo dan Menkes Budi Gunadi pada Selasa lalu tidak membahas reshuffle Kabinet Merah Putih.
Teddy mengatakan, rapat terbatas itu justru membahas strategi pemerintah menambah jumlah dokter dan meningkatkan kesejahteraan dokter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News