kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.415.000   -13.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.600   -6,00   -0,04%
  • IDX 8.089   173,32   2,19%
  • KOMPAS100 1.119   28,59   2,62%
  • LQ45 796   23,97   3,10%
  • ISSI 285   3,86   1,37%
  • IDX30 415   14,34   3,58%
  • IDXHIDIV20 470   17,22   3,80%
  • IDX80 124   2,97   2,46%
  • IDXV30 133   4,48   3,48%
  • IDXQ30 131   4,31   3,39%

Target 19 Juta Lapangan Kerja Belum Tercapai, Menaker: Masih Satu Tahun


Senin, 20 Oktober 2025 / 14:11 WIB
Target 19 Juta Lapangan Kerja Belum Tercapai, Menaker: Masih Satu Tahun
ILUSTRASI. Menteri Ketenagakerjaan Yassierli mengatakan, target 19 juta lapangan kerja merupakan target satu periode pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Janji pemerintah membuka 19 juta lapangan kerja masih dinanti. Pasalnya, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat penyerapan tenaga kerja dari realisasi investasi Januari hingga September 2025 baru mencapai 1,9 juta orang. 

Merespons hal ini, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli mengatakan, target 19 juta lapangan kerja merupakan target satu periode pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. 

Sementara, masa pemerintahan Prabowo saat ini baru satu tahun berjalan. Sehingga, menurutnya, target tersebut masih dalam progres. 

"Ini kan masih proses, dan yang sya pahami kita masih dalam satu tahun ini, jadi kalau 19 juta itu dibagi 5 tahun nanti kita lihat," kata Yassierli di jumpai di Kantornya, Senin (20/10/2025). 

Baca Juga: RI Cetak Investasi Rp 1.434 Triliun per September, 2 Juta Lapangan Kerja Tercipta

Yasierli meyakini, target 19 juta lapangan kerja itu dapat tercapai dalam lima tahun ke depan. 

Yassierli menyebut, upaya penciptaan lapangan kerja terus dilakukan. Menurutnya, banyak program pemerintah yang bertujuan membuka lebih banyak lapangan kerja. 

Antara lain, program Makan Bergizi Gratis, Keperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, program hilirusasi perkebunan dan pertanian hingga program perumahan. 

"Yang menariknya adalah selain penciptan lapangan kerja, dia juga diharapkan untuk menumbuhkan ekonomi kerakyatan berbasis kepada potensi lokal," jelas Yassierli. 

Yassierli juga masih menunggu hasil Survei angkatan Kerja Nasional (Sakernas) terkait penciptaan lapangan kerja baru ini. 

Menurutnya, hasil survei ini nanti akan menunjukan berapa penambahan lapangan kerja di tahun ini, termasuk sektor apa yag paling banyak menyerap tenaga kerja. 

"Kita tunggu ya. Jadi nggak usah kita menduga, nanti akan ada data yang valid yang kita jadikan sebagai acuan," jelasnya. 

Sebelumnya, Menteri Investasi dan Kepala BKPM Rosan P. Roeslani menyampaikan, realisasi investasi sepanjang Januari hingga September 2025 berhasil mencapai Rp 1.434,3 triliun, atau 75,3% dari target tahunan sebesar Rp 1.905,6 triliun. 

Capaian investasi yang tumbuh 13,7% secara tahunan (year on year/yoy) ini  turut mendorong penciptaan lapangan kerja secara signifikan. 

Baca Juga: Keyakinan Konsumen Rendah, Pemulihan Bergantung pada Penciptaan Lapangan Kerja

Rosan mencatat, selama sembilan bulan pertama tahun ini, investasi telah menyerap sebanyak 1.956.346 tenaga kerja, meningkat dari 1.875.214 orang pada periode yang sama tahun lalu di Kuartal III-2024, atau tumbuh sekitar 4,3% yoy. 

"Penciptaan lapangan kerja ini hampir mencapai 2 juta sebenarnya. Ini menjadi yang sangat penting buat investasi yang masuk ke Indonesia, bagaimana kontribusi dari penciptaan lapangan pekerjaan,” ujar Rosan dalam konferensi pers Realisasi Investasi Kuartal III-2025 di Jakarta, Jumat (17/10/2025).

Selanjutnya: Analis: Bitcoin Diprediksi Naik Setelah Investor Lama Selesaikan Penjualan

Menarik Dibaca: Saham-saham Bank Melejit Menopang IHSG, Ada Apa?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×