kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tangkap Nurhadi, ini buronan yang masih jadi PR KPK


Rabu, 03 Juni 2020 / 08:11 WIB
Tangkap Nurhadi, ini buronan yang masih jadi PR KPK
ILUSTRASI. Mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi (tengah) memakai baju tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Selasa (2/6/2020). KPK menangkap Nurhadi dan menantunya, Rezky Herbiyono yang sudah buron sel


Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Keseriusan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memburu buronan tersangka kasus dugaan korupsi mulai teruji.

KPK berhasil menangkap buronan tersangka kasus dugaan korupsi dan suap eks Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi berserta menantunya, Rezky Herbiyono pada Senin (1/6/2020).

KPK menangkap Nurhadi dan Rezky di sebuah rumah di Simprug, Jakarta Selatan.

Baca juga: Kronologi tertangkapnya eks sekretaris MA Nurhadi oleh KPK

Meski demikian, KPK masih punya pekerjaan rumah (PR) untuk menagkap buronan tersangka kasus korupsi lainnya.

Ada sejumlah nama tersangka kasus korupsi yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Mereka antara lain:

Baca juga: Ada drama saat KPK tanggap buronan, Nurhadi eks Sekretaris MA

Hiendra Soenjoto

Hiendra Soenjoto adalah Direktur PT Multicon Indrajaya Terminal. Heindra juga merupakan tersangka dalam kasus yang sama dengan Nurhadi.

Harun Masiku

Harun adalah eks caleg PDIP yang tersangkut kasus dugaan korupsi pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR periode 2019-2024.

Harun diduga memberi suap kepada eks Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Wahyu Setiawan agar bisa ditetapkan sebagai pengganti Nazarudin Keimas yang lolos ke DPR, namun meninggal dunia. Harun diduga menyiapkan uang sekitar Rp 850 juta untuk suap.



TERBARU

[X]
×