kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Tak punya media, PDIP tetap optimistis di pemilu


Kamis, 30 Januari 2014 / 07:30 WIB
Tak punya media, PDIP tetap optimistis di pemilu
ILUSTRASI. Film The Invitation, film horor terbaru yang tayang di bioskop mengisahkan tentang seorang perempuan yang terjebak dalam keluarga vampir.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) tak khawatir menghadapi Pemilu 2014 meskipun tidak memiliki media massa layaknya partai-partai lain. Seperti diketahui, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical memiliki Grup Viva, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memiliki Grup Media Indonesia, calon wakil presiden Partai Hanura Hary Tanoesoedibjo memiliki Grup MNC, dan calon presiden Konvensi Partai Demokrat Dahlan Iskan memiliki Grup Jawa Pos.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Tjahjo Kumolo menjelaskan, partainya tidak perlu memiliki media massa sebagai sarana kampanye kepada publik untuk dapat memenangi Pemilu 2014 mendatang. Pasalnya, hal tersebut bisa diatasi dengan memperkuat juru bicara (jubir) di partainya.

"Untuk teman-teman di DPD (Dewan Pimpinan Daerah), jubir harus bekerja dengan baik. Kalau bisa setiap hari adakan konferensi pers," kata Tjahjo dalam Rapat Koordinasi III di kantor DPP PDI-P di Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (29/1/2014).

Dengan jubir yang disiapkan sebaik mungkin, maka publikasi ke media massa menjadi lebih mudah. Sebaran informasinya juga tidak hanya ke satu media massa, tetapi bisa mencakup media yang beragam.

"Kita jujur tidak punya media, tapi kita punya teman-teman media yang pastinya membutuhkan kita," lanjut Tjahjo.

Dia juga mengingatkan kepada calon anggota legislatif (caleg) partainya di berbagai daerah untuk selalu bersikap terbuka kepada media. Dengan begitu, mereka mempunyai kans besar untuk disorot dan dipromosikan oleh media. Mulai dari media nasional hingga media lokal di daerah masing-masing, menurutnya, harus didekati tanpa terkecuali demi menggalang suara.

"Kita tidak punya media, tidak punya alat propaganda, jadi harus seperti itu," pungkasnya. (Ihsanuddin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×