Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Serah terima jabatan di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dari Susi Pudjiastuti kepada Menteri KKP yang baru Edhy Prabowo berlangsung di Gedung Mina Bahari III KKP.
Serah terima jabatan itu dilakukan usai Presiden mengumumkan nama-nama di Kabinet Indonesia Maju pagi tadi.
Baca Juga: Kembali ke jalur penguatan, rupiah pada level Rp 14.018 per dolar sore ini
Susi menitipkan tiga hal kepada Edhy. Pertama menitipkan Perpres No 44 tahun 2016, kedua mengenai penanggulangan alat tangkap tidak ramah lingkungan, dan ketiga menjaga kedaulatan laut Indonesia.
"Saya titip Perpres 44, saya juga titip penanggulangan alat tangkap tidak ramah lingkungan supaya laut kita lestari dan produktif. Jaga kedaulatan laut kita karena itu sumber protein sumber kehidupan yang aksesable bagi masyarakat kita," ujar Susi dalam acara Pisah Sambut Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia di Gedung KKP Jakarta pada Rabu (23/10).
Perpres No.44 Tahun 2016 sendiri tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang yang salah satu diantaranya mengatur bahwa usaha penangkapan ikan tertutup untuk asing.
Baca Juga: Beri isyarat pamit, ini pesan Menteri Susi dalam konferensi pers terakhir
Selain tiga hal itu, mantan menteri yang akrab dengan kata 'tenggelamkan' juga berpesan agar apa yang baik di KKP dapat dilanjutkan dan apa yang kurang dapat diperbaiki.
Susi merangkum semua visi-misi Jokowi dalam sektor kelautan dan perikanan dalam sebuah buku kecil dan memberikan kepada Edhy.
"Satu dari enam tuna di dunia adalah milik Indonesia. Neraca perdagangan ikan nomor satu di Asia Tenggara. Pertahankan itu agar Indonesia nomor satu. Policy yang baik tolong di teruskan, yang kurang tolong perbaiki, semua saya rangkum dalam buku kecil," lanjut Susi.
Edhy sendiri menanggapi titipan Perpres 44 yang disampaikan Susi dengan positif. Ia menilai Perpres No 44 memiliki poin-poin yang bagus terutama mengenai mengutamakan industri perikanan dan kelautan milik dalam negeri bagi masyarakat khususnya pada nelayan Indonesia.
Baca Juga: Bila Susi tak jadi menteri kelautan dan perikanan lagi...
"Nelayan kita nikmati dulu baru nelayan asing. Nelayan kita udah sejahtera belum? Nah ini yang selama ini diperjuangkan Bu Susi, kan butuh proses nah yang sedang berjalan ini saya lanjutkan terus. Saya akan memaksimalkan waktu yang ada untuk maksimalkan apa yg diperintahkan Presiden," kata Edhy.
Susi datang ditemani sang putri Nadine Kaiser dalam acara pisah sambut tersebut, sedangkan Edhy Prabowo ditemani istri, anak, ibunda dan ibu mertuanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News