Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Mengacu laporan keuangan tahun 2019, emiten dengan kode saham GIAA, kewajiban jangka pendek GIAA sebesar US$ 3,26 miliar. Nilai ini setara dengan Rp 53 triliun dengan asumsi kurs Rp 16.400 per dollar AS, di antaranya terdiri dari utang obligasi US$ 498,99 juta dan pinjaman jangka pendek US$ 984,85 juta.
Adapun utang jatuh tempo GIAA yang paling dekat jatuh tempo yakni Juni 2020 sebesar US$ 500 juta. Berdasarkan laporan keuangan, maskapai pelat merah itu memiliki trust certificates yang tidak dijamin dengan nilai US$500 juta.
Baca Juga: Kementerian BUMN petakan BUMN yang terdampak wabah corona, siapa saja?
Instrumen yang terbit atas kerja sama dengan Garuda Indonesia Global Sukuk Limited itu bertenor 5 tahun dan berkupon sebesar 5,95% per tahun. Sertifikat diterbitkan berdasarkan hak untuk perjalanan dan skema keagenan untuk memenuhi ketentuan penawaran syariah.
Dalam pelaksanaannya, The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited bertindak sebagai penerima delegasi, agen pembayar utama, pencatat agen pembayar dan agen pemindahnamaan. Sukuk itu tidak diperingkat dan dicatatkan di Bursa Singapura pada Juni 2015.
Artinya, GIAA memilik waktu sekitar 3 bulan untuk merancang mekanisme penyelesaian sukuk global yang bakal jatuh tempo itu.
Baca Juga: BUMN Dipetakan, Erick Thohir Sebut 68% Berpotensi Dikonsolidasikan
Keempat, perusahaan BUMN pangan seperti Perum Bulog juga terkena efek corona. Menurut Erick mengatakan, Perum Bulog juga mengalami masalah utang jangka pendek. "Bulog juga tekanan utang jangka pendek karena keterbatasan kas dan penumpukan inventory. Kami sudah bicara, akan digelontorkan untuk rakyat miskin," ujar Erick
Baca Juga: Wamen BUMN Budi Gunadi: Mesin tes virus corona skala besar tiba Sabtu ini
Terakhir, BUMN karya juga terpukul atas kewajiban utang jangka pendek oleh bank-bank milik negara. Erick mengaku sudah membicarakan masalah ini ke Menteri Keuangan Sri Mulyani. “Semua proyek jangka panjang tapi dibiayai oleh bank milik negara dengan jangka pendek. Kemarin ada, ada solusi Ibu Menkeu kemungkinan akan coba utang jangka pendek dijadikan jangka panjang,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News