kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.937.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.444   90,00   0,55%
  • IDX 6.969   -139,15   -1,96%
  • KOMPAS100 1.011   -24,78   -2,39%
  • LQ45 775   -17,94   -2,26%
  • ISSI 227   -4,16   -1,80%
  • IDX30 402   -10,37   -2,52%
  • IDXHIDIV20 472   -11,39   -2,36%
  • IDX80 114   -2,57   -2,21%
  • IDXV30 116   -2,17   -1,83%
  • IDXQ30 130   -2,94   -2,22%

Tak Hanya Subsidi Bunga KUR 3%, Petani Tebu Juga Butuh Ini guna Dongkrak Poduksi Gula


Kamis, 19 Juni 2025 / 20:08 WIB
Tak Hanya Subsidi Bunga KUR 3%, Petani Tebu Juga Butuh Ini guna Dongkrak Poduksi Gula
ILUSTRASI. Kerja Sama Penyaluran KUR BNI dengan Sinergi Gula Nusantara bagi petani tebu.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Umum Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Soemitro Samadikoen mengapresiasi rencana pemerintah dalam menurunkan suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) khusus petani tebu dalam mempercepat swasembada gula dalam negeri. 

Diketahui, pemerintah berencana menurunkan suku bunga KUR khusus petani tebu menjadi 3% dari sebelumnya 6%. Upaya ini dilakukan untuk mendongkrak produksi gula petani. 

Namun begitu, Soemitro juga berharap rencana ini harus diimbangi dengan kemudahan persyaratan yang akan dilakukan oleh petani. 

"Kalau persyaratannya kaya kemarin yang bunga 6% sebetulnya sudah murah juga kan daripada bunga reguler, tapi persyaratannya juga bukan main rumitnya untuk petani," kata Soemitro pada Kontan.co.id, Kamis (19/6). 

Baca Juga: Pemerintah Bakal Turunkan Bunga KUR Petani Tebu Jadi 3%, Pengamat Beri Catatan Ini

Apalagi, kata dia, kebijakan KUR ini disyaratkan untuk perorangan bukan koperasi. Sehingga orang itu mengurus kredit sendiri dan tak jarang hal ini sulit dilakukan oleh petani tebu skala kecil. 

Untuk itu, APTRI mengusulkan agar ada skema KUR yang juga bisa disalurkan kepada koperasi untuk anggota layaknya Kredit Koperasi Primer untuk Anggota (KKPA). 

Sehingga petani yang tidak bisa mengurus dapat diwakilkan oleh koperasi, sehingga akses permodalan untuk petani juga lebih cepat dan tepat. 

"Misalnya ada kredit koperasi untuk anggota jadi walaupun ada syaratnya tapi akan lebih mudah. Meskipun memang ada tambahan setengah persen per tahun, tapi petani lebih suka karena lebih hemat waktu dan tepat waktu," jelasnya. 

Soemitro bilang nantinya petani bisa mengajukan permodalan dari koperasi melalui Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). 

Baca Juga: Tak Sesuai Swasembada Pangan, Petani Tebu Ancam Datang ke Jakarta Jika Impor Dibuka

Koperasi nantinya akan mendata kepemilikan luas tanam bersama dengan pabrik gula mitra petani. Dana tersebut nantinya dapat langsung di cairkan di pabrik gula mitra petani tersebut agar lebih tertib dan memperkecil resiko penyimpangan. 

"Nah nanti pabrik gula langsung di transfer kepada petani, tepat dan cepat pada saat butuh untuk beli pupuk misalnya dan lain lain," jelasnya. 

Selain itu, Soemitro menekankan dalam upaya menggenjot produksi gula ada kebutuhan lain yang harus mendapatkan dukungan pemerintah, yakni subsidi pupuk. 

Soemito berharap kedepan subsidi pupuk bukan hanya diberikan kepada petani yang memiliki lahan dua hektar, namun merata kepada seluruh petani berapapun luasan tanahnya. 

Degan begitu, target pemerintah dalam swasembada gula juga cepat tercapai karena biaya produksi gula otomatis langsung turun. 

Dengan begitu, petani tebu juga akan lebih terpacu dalam meningkatkan produksi mereka baik melalui intensifikasi lahan maupun ektensifikasi lahan. 

Sebelumnya, Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan keputusan penurunan suku bunga KUR bagi petani tebu telah disampaikan langsung dalam Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) Kementerian Koordinator Pangan pada Kamis (12/6). 

"Pemerintah ingin mendorong swasembada gula, artinya kita bicara produksi. Salah satunya bantuan KUR dari 6% kita ajukan menjadi 3% khusus petani tebu,"kata Arief dalam keterangan resminya, Kamis (19/6). 

Pemerintah akan mengembangkan lahan produksi tebu seluas 500 ribu hektar. Lahan inilah nantinya yang akan mendapatkan insentif subsidi bbunga 3 persen untuk KUR khusus tebu. 

"Mekanismenya pun dengan pembayaran setelah panen. Tentunya diharapkan kebijakan ini dapat mendukung petani tebu dalam negeri semangat mengaselerasi produknya," jelasnya. 

Baca Juga: Tingkatkan Produksi Gula, Pemerintah Bakal Turunkan Bunga KUR Petani Tebu Jadi 3%

Selanjutnya: Pertamina Lubricants Luncurkan ILM 2.0 untuk Layanan Pelanggan Industri

Menarik Dibaca: Cerita Maudy Ayunda dan Caca Tengker Kala Menggunakan Lotion dengan Kandungan Oat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×