Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ada laporan mengenai warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam serangan teroris di Paris, Prancis pada Kamis (20/4/2017).
"Berdasarkan laporan dari pihak KBRI, tidak ada WNI yang menjadi korban saat peristiwa tersebut," ujar Arrmanatha saat memberikan keterangan ruang Palapa, Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Jumat (21/4/2017).
Arrmanatha menuturkan, pascaserangan teror, Kementerian Luar Negeri telah mengeluarkan imbauan kepada seluruh WNI yang berada di Prancis untuk menghindari tempat kejadian perkara dan pusat keramaian. Selain itu, WNI juga diminta untuk mematuhi arahan pihak otoritas setempat.
"Kami mengimbau agar WNI selalu berhati-hati mengingat ini sering terjadi. Silahkan menghubungi hotline KBRI Paris jika terjadi sesuatu," ucapnya.
Kelompok radikal Negara Islam di Irak dan Suriah ( ISIS) menyatakan bertanggung jawab atas serangan di Paris pusat, Perancis pada Kamis (20/4/2017). Serangan itu menewaskan satu polisi dan melukai dua orang lainnya.
Kantor berita kelompok bersenjata ISIS, yakni Amaq, menyatakan, penyerangan di Paris itu dilakukan oleh salah satu tentaranya yang bernama Abu Yousif, warga Belgia.
Menurut polisi dan Kementerian Dalam Negeri Perancis, satu polisi terbunuh dan dua lainnya terluka dalam penembakan di Paris pusat pada Kamis malam atau Jumat (21/4/2017) dini hari WIB.
Semula sempat dilaporkan dua orang polisi tewas. Namun, belakangan diklarifikasi kembali bahwa polisi kedua yang dikabarkan tewas itu masih hidup dengan kondisi kritis.
Penembakan, yang juga menewaskan si penyerang, terjadi di pusat perbelanjaan Champs-Elysees, hanya beberapa hari menjelang pelaksanaan pemilihan Presiden Prancis.
Seorang saksi mata mengatakan kepada Reuters bahwa seorang pria keluar dari satu mobil di tempat kejadian dan mulai memuntahkan peluru dari senapan mesin.
Seorang sumber di kepolisian mengatakan, tembakan juga terjadi di lokasi lainnya di dekat tempat kejadian perkara.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Perancis mengatakan, terlalu dini untuk mengatakan motif dibalik penembakan itu. Namun, kementerian menjelaskan bahwa serangan itu sengaja menargetkan polisi.
(Kristian Erdianto)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News