kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.975.000   59.000   3,08%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Tahun depan, pemerintah akan naikkan TDL 10%


Rabu, 17 Agustus 2011 / 11:38 WIB
Tahun depan, pemerintah akan naikkan TDL 10%
ILUSTRASI. Promo Hypermart weekday periode 3-5 November 2020 menawarkan diskon produk-produk segar. Aktivitas di gerai ritel modern Hypermart, Jakarta, Senin (01/06). KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Herlina KD |

JAKARTA. Pemerintah berencana mengurangi anggaran subsidi listrik pada tahun 2012 nanti. Jika dalam APBN 2011 pemerintah menetapkan anggaran subsidi listrik sebesar Rp 65 triliun, dalam RAPBN 2012, pemerintah menurunkan anggaran subsidi listrik menjadi hanya Rp 45 triliun.

Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan konsekuensi dari penurunan anggaran subsidi listrik ini, maka tahun depan pemerintah akan menaikkan Tarif Dasar Listrik (TDL) sebesar 10% dan menurunkan margin PLN dari 8% menjadi 7%.

Selain itu, Agus menambahkan, rencananya pemerintah akan menaikkan TDL paling lambat pada April 2012 mendatang. "(TDL) akan dinaikkan secara proporsional, tapi Rumah Tangga Miskin (RTM) kita tidak akan naikkan," katanya saat konferensi pers Selasa (16/8).

Asal tahu saja, yang termasuk rumah tangga miskin adalah rumah tangga yang menggunakan listrik sebesar 450 - 900 volt Ampere (VA). Untuk mengimbanginya, Agus mengatakan pemerintah akan melakukan optimalisasi penggunaan energi alternatif. "Di listrik, kita akan jaga energi mix sehingga lebih banyak mendapatkan basis batubara dan gas, dan juga menyediakan ketersediaan listrik untuk konsumen," ungkapnya.

Seperti diketahui, tahun 2012 nanti pemerintah akan mengurangi alokasi anggaran subsidi dari Rp 237,2 triliun pada APBN P 2011 menjadi Rp 208,9 triliun dalam RAPBN 2012. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengungkapkan anggaran subsidi ini akan dialokasikan untuk subsidi BBM sebesar Rp 237,2 triliun. Anggaran sebesar itu akan kita alokasikan untuk subsidi BBM Rp 123,6 triliun, subsidi listrik Rp 45 triliun, dan subsidi non-energi Rp 40,3 triliun.

Agus mengatakan, rencana kenaikan TDL tahun 2012 nanti sudah masuk dalam perhitungan asumsi inflasi tahun depan. Pemerintah, dalam RAPBN 2012 menargetkan inflasi sebesar 5,3%. Angka inflasi ini lebih rendah ketimbang inflasi dalam APBN P 2011 yang sebesar 5,65%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×