Reporter: Umi Kulsum | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Agama (Kemnag) resmi meluncurkan kartu nikah sebagai pelengkap buku nikah pada Kamis (8/11). Sebagai tahap awal, di tahun ini kartu nikah akan diperuntukkan bagi pasangan menikah di 67 kota besar di Indonesia.
Direktur Bina KUA dan Keluarga Sakinah Kemnag Mohsen mengatakan, kartu nikah merupakan inovasi pelayanan nikah yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemnag. Kartu nikah merupakan kartu identitas nikah berbasis teknologi informasi yang mudah dibawa dan memiliki akurasi data.
"Inovasi ini diharapkan output-nya langsung dapat dirasakan masyarakat. Masyarakat kini tidak perlu repot lagi untuk membawa buku nikah, cukup kartu nikah saja," kata Mohsen dalam siaran pers, Selasa (13/11).
Menurut Mohsen, Sistem Informasi Manajemen Nikah atau Simkah adalah aplikasi berbasis online yang memuat data-data dari pasangan pengantin. Aplikasi ini juga terhubung dengan aplikasi data Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) yang dikelola oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri). Data tersebut juga terekam dalam kartu nikah.
"Jadi bila seseorang dicatatkan pernikahannya di aplikasi Simkah, otomatis status perkawinan di data Dukcapilnya akan berubah. Di kartu nikah yang kami keluarkan, terdapat kode QR. Jika di-scan menggunakan alat scanner, akan terbaca data-data pasangan pengantin yang langsung terhubung juga ke Simkah Web," imbuhnya.
Data-data yang terekam meliputi nama pasangan nikah, nomor akta nikah, nomor perforasi buku nikah, NIK, tanggal, dan tempat akad nikah. "Kartu ini didesain dengan fitur pengaman yang baik, sehingga tidak dapat dipalsukan," ujar Mohsen.
Sebagai tahap awal, di tahun 2018 ini kartu nikah akan diperuntukkan bagi pasangan menikah di 67 kota besar di Indonesia. Ke depan dimungkinkan kartu nikah juga dapat diberikan kepada pasangan yang menikah sebelum aplikasi Simkah Web diluncurkan dengan ketentuan dan persyaratan yang ketat.
“Selanjutnya, pada tahun 2019 direncanakan akan diterbitkan 2,5 juta kartu nikah,” jelas Mohsen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News