kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Tahun depan, anggaran subsidi menciut Rp 16,5 triliun


Senin, 16 Agustus 2010 / 16:56 WIB
Tahun depan, anggaran subsidi menciut Rp 16,5 triliun


Reporter: Martina Prianti | Editor: Edy Can

JAKARTA. Anggaran subsidi tahun depan menyusut ketimbang tahun ini. Nilainya turun sebesar Rp 16,5 triliun menjadi Rp 184,8 triliun.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, pengurangan anggaran subsidi ini karena pemerintah ingin meningkatkan efisiensi dan kualitas belanja negara tahun depan. Karena itu, pemerintah akan mengkaji ulang kebijakan subsidi agar semakin adil dan tepat sasaran.

"Kami perlu menyusun sistem seleksi yang ketat untuk menentukan sasaran penerima subsidi yang tepat dan menggunakan basis data yang transparan," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat membacakan pidato nota keuangan dan pengantar Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2011, Senin (16/8).

Pemerintah sendiri menyadari, anggaran subsidi bertujuan untuk menjamin kesejahteraan rakyat. Dia mengatakan negara mempunyai tugas untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok rakyat, meringankan beban masyarakat dalam memperoleh kebutuhan dasarnya serta menjaga produsen menghasilkan produk kebutuhan dasar dengan harga yang terjangkau.

Pengurangan anggaran subsidi ini terjadi ketika upaya pemerintah mengurangi angka kemiskinan tidak berhasil. Seperti diakui Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, target pemerintah memangkas angka kemiskinan tahun ini berjalan lamban.

Tengok saja penurunan angka kemiskinan untuk periode Maret 2009 hingga Maret 2010 dari 14,1% menjadi 13,3%. Artinya, penurunan tingkat kemiskinan hanya sekitar 0,8%. Padahal, pemerintah memasang angka kemiskinan turun rata-rata sebesar 1,2% per tahun.

Sekadar informasi saja, pada awal Juli lalu Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka kemiskinan di Maret 2010 turun ke angka 31,02 juta jiwa atau sekitar 13,33% dari total penduduk Indonesia.

Namun, penurunannya jauh lebih kecil daripada penurunan angka kemiskinan antara Maret 2008 ke Maret 2009. Pada Maret 2009 silam, jumlah penduduk miskin mencapai 32,53 juta jiwa. Sementara itu, di Maret 2008 mencapai 34,96 juta jiwa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×