kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,60%
  • IDX 6.520   249,06   3,97%
  • KOMPAS100 949   42,15   4,65%
  • LQ45 738   34,14   4,85%
  • ISSI 202   5,55   2,82%
  • IDX30 382   17,70   4,85%
  • IDXHIDIV20 462   16,68   3,75%
  • IDX80 107   4,47   4,34%
  • IDXV30 110   2,54   2,36%
  • IDXQ30 125   5,23   4,36%

Suryadharma bantah Parpol Islam tak nasionalis


Jumat, 07 Februari 2014 / 22:12 WIB
Suryadharma bantah Parpol Islam tak nasionalis
ILUSTRASI. Ilustrasi jenis visa di Indonesia./pho KONTAN/carolus Agus Waluyo/18/02/2016.


Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali kembali angkat bicara soal partai Islam dan nasionalis. Ia meminta masyarakat untuk mewaspadai pendikotomian yang disebut berdasarkan ideologi tersebut. Menurut Suryadharma, pemisahan itu sangat tidak mendasar lantaran partai Islam dianggap tidak nasionalis.

“Kalau partai berazaskan Islam dan beragama disebut tidak nasional. Tapi partai yang tidak berazaskan agama atau Islam, disebut dengan nasionalis. Ini harus diwaspadai, ringan kedengarannya, tapi berat dampaknya karena Islam disebut tidak nasonalis,” ujar Suryadharma dalam pembukaan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) II PPP di Bandung, Jumat (7/2/2014).

Suryadharma mengingatkan bahwa pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia, peran umat Islam sangat besar. Selain itu, para tokoh ulama mendirikan pondok-pondok pesantren di pelosok Nusantara untuk mencerdaskan bangsa.

“Umat Islam juga yang merebut kemerdekaan. Dengan Allahuakbar, apa pun bisa menjadi senjata. Dengan kekuatan Allahuakbar, bambu runcing bisa jadi senapan, anak panah bisa melawan meriam,” ungkap Suryadhama menggebu-gebu.

Dengan pengorbanan ini, maka Suryadharma mempertanyakan anggapan yang menilai umat Islam tidak nasionalis. Oleh karena itu, lanjutnya, kader PPP harus menyegarkan kembali sejarah umat Islam di masa lalu.

“Jangan sampai Islam dinegasikan, diminimalisirkan perannya, disingkirkan fungsinya,” ucap Menteri Agama itu.

Saat ini, Suryadharma melihat peranan partai Islam masih sangat kecil jika mengingat Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia.

“Kami tanya ke ulama, apakah kita rela Indonesia yang mayoritas Islam menjadi kuburan partai Islam, apalagi yang berlambang ka’bah kalah? Ini ironis,” papar Suryadharma.

PPP menggelar Mukernas II di Bandung, Jawa Barat, pada 7-9 Februari 2014. Mukernas kali ini akan membahas soal kesiapan kader PPP dalam menghadapi pemilihan legislatif dan mendengarkan pandangan daerah soal pencapresan.

Rencananya, pada hari terakhir, PPP akan mendeklarasikan capresnya bersamaan dengan peringatan hari lahir PPP ke-41.

Di dalam Mukernas kali ini, hadir sejumlah elite politik PPP. Selain Suryadharma, hadir pula Ketua Mahkamah Partai H Chozin Chumaidi, Ketua Majelis Syariah KH Maimoen Zubair, Ketua Majelis Pakar Barlianta Harahap, Ketua Majelis Pertimbangan Drs KH Zarkasih Noer. Selain itu, ada pula Anggota Majelis Pertimbangan Djan Faridz dan jajaran Wakil Ketua Umum Lukman Hakim Syaifuddin, Hasrul Azwar, Suharso Monoarfa, dan Emron Pangkapi. Mantan Ketua MPR yang juga tokoh senior PPP Aksa Mahmud juga turut hadir dalam Mukernas ini. (Sabrina Asril)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×