Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jajak pendapat yang digelar Reuters menunjukkan asumsi masuknya Indonesia ke dalam resesi ekonomi pertama sejak krisis keuangan Asia 1998 kemungkinan akan dikonfirmasi oleh data produk domestik bruto (PDB) kuartal ketiga yang dirilis akhir pekan ini.
Pihak otoritas Indonesia memperkirakan 3,5 juta orang di negara ekonomi terbesar di Asia Tenggara itu bisa kehilangan pekerjaan karena penurunan yang disebabkan oleh pandemi virus korona baru.
Perkiraan median dari 23 ekonom yang disurvei adalah adanya penurunan PDB sebesar 3% secara tahunan selama kuartal III setelah penurunan 5,32% dalam tiga bulan sebelumnya. Hal ini memenuhi kriteria resesi dua kuartal berturut-turut.
Baca Juga: Kopindo: Milenial dimudahkan dengan syarat pendirian koperasi dalam UU Cipta Kerja
Perkiraan tersebut secara kasar sesuai dengan perkiraan Presiden Joko Widodo akan adanya kontraksi lebih dari 3% selama kuartal terakhir. “Perekonomian Indonesia terpukul keras oleh krisis,” kata Alex Holmes dari Capital Economics, yang memperkirakan kontraksi ekonomi Indonesia sedalam 2,5%.
Indonesia memiliki kasus wabah virus corona terbesar di Asia Tenggara dengan lebih dari 415.000 kasus infeksi dan 14.000 kematian. Sementara Jakarta melakukan semi-lockdown kedua selama empat minggu mulai pertengahan September dengan meningkatnya kasus yang mengganggu sistem kesehatannya.
Indonesia baru-baru ini melaporkan lebih sedikit kasus COVID-19 baru, tetapi ahli epidemiologi mengatakan ini adalah hasil dari pengujian yang makin berkurang.
Baca Juga: Bank Dunia: Banyak orang kota akan miskin, salah satunya dari Indonesia
Ekonom ANZ, yang memperkirakan penurunan PDB sebesar 3%, mengatakan adanya indikasi konsumsi dan investasi lemah, tetapi pengeluaran pemerintah kemungkinan bisa menawarkan beberapa dukungan bagi PDB Indonesia.
“Secara keseluruhan, ekonomi Indonesia telah melewati titik terlemahnya, tetapi dengan wabah domestik yang belum terkendali, aktivitas ekonomi kemungkinan akan tetap ada di bawah tekanan,” tulis ekonom ANZ dalam sebuah catatan.
Baca Juga: Masuk kategori padat karya, kenaikan cukai SKT akan picu PHK
Dua belas analis yang membagikan pandangan mereka untuk setahun penuh pada 2020 memiliki perkiraan median penurunan PDB 1,59%, dibandingkan dengan perkiraan resmi kontraksi dalam kisaran 0,6% hingga 1,7%.
Pemerintah Indonesia sendiri telah berjanji untuk mempercepat pengeluaran guna melawan dampak pandemi dan mendorong PDB untuk mencapai level positif pada kuartal ini.
Selanjutnya: Kemiskinan akan melonjak, Indonesia salah satu penyumbangnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News