kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.820   -41,00   -0,24%
  • IDX 6.442   73,17   1,15%
  • KOMPAS100 923   0,44   0,05%
  • LQ45 723   -0,82   -0,11%
  • ISSI 202   3,78   1,91%
  • IDX30 377   -0,84   -0,22%
  • IDXHIDIV20 459   0,93   0,20%
  • IDX80 105   -0,21   -0,20%
  • IDXV30 112   0,60   0,54%
  • IDXQ30 124   -0,13   -0,11%

Survei Mandiri Institute: Masyarakat Mengerem Belanja Pada Libur Lebaran 2025


Selasa, 15 April 2025 / 17:12 WIB
Survei Mandiri Institute: Masyarakat Mengerem Belanja Pada Libur Lebaran 2025
ILUSTRASI. Hasil survei Mandiri Institute Edisi 6 April 2025 mencatat, belanja masyarakat pada libur Idulfitri 2025 lebih terbatas.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Hasil survei Mandiri Institute Edisi 6 April 2025 mencatat, belanja masyarakat pada libur Idulfitri 2025 lebih terbatas. Belanja masyarakat di Ramadan 2025 mencapai puncak hanya di minggu keempat saja, kemudian melambat di libur Idulfitri.

“Hal ini berbeda dari pola tahun-tahun sebelumnya dimana puncak belanja terjadi di periode libur Idulfitri. Hal ini juga menandakan aktivitas mudik dan liburan Ramadan 2025 lebih terbatas,” demikian laporan tersebut, Selasa (15/4).

Secara keseluruhan, pertumbuhan belanja di Ramadan dan libur Idulfitri di 2025 terhadap belanja di pra-Ramadan mencapai 11,2%, lebih rendah dibanding periode sama di 2024 yang tumbuh 12,1%.

Adapun  bila melihat data per minggunya, belanja di Ramadan 2025 baru meningkat signifikan sejak minggu ketiga yakni mencapai 11,8% lebih rendah dari 2024 yang mencapai 9,3%.

Mandiri Institute menyebut, peningkatan tersebut dapat dilihat sebagai ketergantungan masyarakat terhadap THR untuk mendukung konsumsi Ramadan semakin tinggi. Sebab, THR umumnya dibayarkan sejak minggu ketiga.

Baca Juga: Survei BSI Institute: Sebanyak 78,16% Masyarakat Kurangi Belanja Setelah Lebaran

Selanjutnya, bila dilihat dari periode pra hingga Ramadan 2025 aktivitas belanja terpantau lebih sering, tapi nilai yang dibeli semakin berkurang, terutama di periode Ramadan.

“Perilaku ini menunjukkan bagaimana masyarakat membuat adjustment konsumsi dengan kapasitas finansialnya di tengah tantangan ekonomi saat ini,” tulis laporan tersebut.

Lebih lanjut, mudik yang lebih terbatas mendorong pertumbuhan belanja selama Ramadan libur Idulfitri di daerah asal pemudik relatif terjaga, berkebalikan dengan daerah tujuan pemudik.

Kenaikan belanja di Banten di Ramadan 2025 mencapai 10,8%, lebih tinggi dibanding kenaikan di Ramadan 2024 5,7%. Sementara di Jakarta mencapai 10,1% di 2025 turun tipis dari 10,7% di 2024, dan Jawa Barat mencapai 13,1% di 2025 turun dari 13,4% di 2024 alias relatif sama.

Berkebalikan dengan Jawa Tengah yakni daerah tujuan mudik, yang hanya tumbuh 15,5% di 2025, lebih rendah tumbuh 16,5% di 2024, dan DI Yogyakarta hanya mencapai 2,6% di 2025, atau lebih rendah pertumbuhannya sebesar 13,5% di 2024.

Adapun penurunan belanja di Jawa tengah terjadi karena turunnya pemudik hingga 19% berdasarkan data jalur tol, udara dan laut. Sedangkan di DI Yogyakarta turun, terlihat dari okupansi hotel pada 28 Maret- 1 April 2025 hanya 30%-50%, sedangkan pada Lebaran 2024 relatif tinggi selama enam hari, rata-rata 85%-90%.

Baca Juga: Libur Lebaran, Perputaran Uang Diprediksi Turun 12,28% dari Tahun 2024

Selanjutnya: Simpanan Nasabah Premium di BNI Tumbuh 16% di Kuartal I

Menarik Dibaca: Rebound Bitcoin Tersendat, Masih Kuat Menanjak atau Rawan Jatuh?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×