Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Survei Organisasi Buruh Internasional (ILO) mengungkapkan, responden perempuan tidak merasa memiliki jam kerja yang lebih panjang dalam melakukan pekerjaan perawatan rumah tangga dibandingkan laki-laki. Selain itu, 68,3% responden laki-laki menyatakan, wajar jika perempuan meninggalkan pekerjaan berbayar mereka demi tanggung jawab perawatan sebagai bagian dari kewajibannya sebagai ibu atau anak perempuan.
Kegiatan perawatan yang bersifat langsung, personal dan relasional seperti memberi makan bayi atau merawat anak atau pasangan yang sakit sebagai pekerjaan perawatan. Sedangkan kegiatan perawatan yang tidak langsung seperti memasak dan bersih-bersih.
ILO meluncurkan temuan-temuan utama dari survei persepsi pekerja mengenai pekerjaan perawatan rumah tangga. Survei menegaskan pentingnya menyeimbangkan pekerjaan dengan perawatan yang berperan penting bagi masyarakat dan perekonomian untuk berkembang dan menyempitkan kesenjangan signifikan dalam layanan perawatan dan kebijakan untuk mengurangi kemiskinan, mendorong kesetaraan gender dan mendukung perawatan bagi anak-anak dan orang lanjut usia.
Survei ini bertujuan menggali persepsi pekerja Indonesia dari berbagai sektor mengenai nilai ekonomi pekerjaan perawatan dan mengidentifikasi tingkat persepsi terkait dengan pekerjaan perawatan rumah tangga..
Sebanyak 68,3% responden laki-laki menyatakan bahwa wajar jika perempuan meninggalkan pekerjaan berbayar mereka demi tanggung jawab perawatan di rumah tangga sebagai bagian dari kewajibannya sebagai ibu atau anak perempuan.
Baca Juga: Ekonom: UMP 2024 Idealnya Naik hingga 8% untuk Dongkrak Konsumsi Rumah Tangga
Menariknya, jumlah persentase responden perempuan yang hampir sama (66,2%) mempunyai gagasan serupa, mereka harus memprioritaskan kewajiban rumah tangga dibandingkan karier. Ini sejalan dengan 80,5 persen responden yang percaya bahwa perempuan secara alami cocok untuk melakukan pekerjaan pengasuhan dan perawatan.
Mekanisme kerja yang fleksibel seperti bekerja dari rumah atau bekerja dari mana saja telah menjadi program yang paling banyak diadopsi.
“Temuan-temuan utama survei ini sebagai dasar untuk mengidentifikasi tindakan yang tepat dalam mempromosikan pekerjaan perawatan di Indonesia dan mengembangkan kebijakan transformatif yang penting untuk memastikan masa depan pekerjaan yang didasarkan pada keadilan sosial dan mendorong kesetaraan gender untuk semua,” kata Penjabat Sementara Direktur ILO untuk Indonesia, Diego Rei, dalam keterangannya, Kamis (16/11).
ILO memperkirakan bahwa investasi pada layanan pengasuhan anak secara universal dan layanan pengasuhan jangka panjang di Indonesia dapat menciptakan 10,4 juta lapangan kerja pada 2035.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News